Berita  

Kang Marhaen dan Mas Tatit Setuju Kepala Daerah Dipilih DPRD: Ongkos Politik Pilkada Terlalu Mahal

Nganjuk, SRTV.CO.ID – Pemenang Pilkada Nganjuk 2024, Marhaen Djumadi atau yang akrab disapa Kang Marhaen, mendukung wacana pemilihan kepala daerah melalui DPRD seperti yang diusulkan Presiden Prabowo Subianto. Menurutnya, sistem ini lebih efisien dari segi anggaran dan dapat mengurangi risiko polarisasi di masyarakat akibat perbedaan pilihan politik.

“Kalau saya ya setuju pemilihan kepala daerah dilakukan oleh DPRD, gubernur juga begitu. Selain bisa menghemat anggaran, risiko perpecahan di masyarakat juga dapat ditekan,” ujar Kang Marhaen saat diwawancarai, Sabtu (14/12/2024).

Kang Marhaen menjelaskan, ongkos politik yang tinggi dalam Pilkada langsung sering kali menjadi beban, baik bagi calon kepala daerah maupun negara. “Pilkada langsung itu high cost. Kalau melalui DPRD, lebih efisien dan pengawasan lebih mudah. Dengan hanya 50 anggota DPRD, KPK bisa lebih gampang mengawasi, dibandingkan harus mengawasi jutaan pemilih,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Kang Marhaen menilai bahwa wacana ini dapat mencegah konflik sosial yang sering kali muncul pasca-Pilkada. Polarisasi yang terjadi karena beda dukungan politik berdampak pada kerukunan masyarakat.

“Saat ini, misalnya, di Pilkada Nganjuk, pendukung paslon 01, 02, dan 03 sulit langsung akur. Dampak jangka panjangnya adalah kerukunan masyarakat terganggu,” tuturnya.

Selain itu, Kang Marhaen juga menyebut bahwa kedewasaan politik masyarakat Indonesia belum cukup matang untuk menerima sistem Pilkada langsung.

“Berbeda pilihan di Indonesia sering kali menjadi konflik. Tidak seperti di negara-negara maju seperti Amerika, yang setelah pemilu langsung selesai,” jelasnya.

Senada dengan Kang Marhaen, Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Nganjuk sekaligus Ketua DPRD Nganjuk, Tatit Heru Tjahjono, juga mendukung wacana tersebut.

“Kami sangat mendukung gagasan ini karena lebih efisien dan mengurangi konflik horizontal,” ungkap Tatit.

Sebagai informasi, Pilkada Nganjuk 2024 diikuti tiga pasangan calon. Paslon nomor urut 03, Marhaen-Handy, berhasil unggul dengan 259.179 suara atau 40,7 persen. Paslon 01, Muhammad Muhibbin-Aushaf Fajr Herdiansyah, memperoleh 246.993 suara (38,8 persen), dan Paslon 02, Ita Triwibawati-Zuli Rantauwati, mengantongi 130.454 suara (20,5 persen).

Presiden Prabowo Subianto sebelumnya mengusulkan perubahan sistem pemilihan kepala daerah menjadi melalui DPRD, seperti yang diterapkan di Malaysia, Singapura, dan India. Ia menilai, sistem ini lebih hemat dan efisien dibandingkan Pilkada langsung di Indonesia yang sering kali menghabiskan anggaran hingga triliunan rupiah dalam waktu singkat.

“Anggaran itu lebih baik digunakan untuk perbaikan sekolah, irigasi, atau gizi anak-anak,” ujar Prabowo dalam peringatan HUT Partai Golkar di Sentul.

Meski wacana ini masih menuai pro dan kontra, dukungan dari berbagai pihak, termasuk Kang Marhaen dan Mas Tatit, menunjukkan bahwa gagasan ini memiliki peluang untuk diwujudkan.

Reporter : Fatma

Editor : Tim Redaksi SRTV

Exit mobile version