Berita  

Dinas Pertanian Nganjuk Serahkan 8 Unit Hand Traktor kepada Petani Tembakau

Nganjuk, SRTV.CO.ID – Petani tembakau yang tergabung dalam kelompok tani (gapoktan) tembakau di Kabupaten Nganjuk menerima hibah 8 unit hand traktor dari Pemerintah Kabupaten Nganjuk melalui Dinas Pertanian. Penyerahan berlangsung di halaman Kantor Dinas Pertanian, Kamis (5/12/2024).

Dana bantuan alat pertanian ini berasal dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) yang dikembalikan oleh pemerintah pusat ke daerah.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pertanian, Itsna Shofiani, berharap bantuan tersebut dapat membantu meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani tembakau di Kabupaten Nganjuk.

“Hand traktor yang diberikan diharapkan dapat membantu petani tembakau dalam berbagai proses pertanian, mulai dari pengolahan lahan hingga panen. Teknologi ini dinilai akan mempercepat dan mempermudah pekerjaan, sehingga hasil panen dapat meningkat,” bebernya.

Lebih lanjut, Itsna menjelaskan bahwa pemerintah yang baru telah menetapkan Asta Cita sebagai cita-cita pembangunan lima tahun ke depan.

“Salah satu yang menjadi fokus adalah mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada pangan, energi, air, ekonomi kreatif, ekonomi hijau, dan ekonomi biru,” sebutnya.

Pemerintah dalam mewujudkan hal tersebut sangat memperhatikan permasalahan petani, sehingga berbagai upaya dilakukan, salah satunya melalui bantuan-bantuan fisik berupa infrastruktur pertanian dan penunjang lain, serta bantuan non fisik di antaranya untuk peningkatan SDM.

“Anggaran pemerintah yang dapat digunakan salah satunya adalah DBHCHT,” tambahnya.

Berdasarkan Pasal 5 Ayat 1 Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 215/PMK.07/2021, DBHCHT dapat digunakan untuk program peningkatan kualitas bahan baku untuk mendukung bidang kesejahteraan masyarakat, meliputi kegiatan dukungan sarana dan prasarana usaha tani tembakau.

Sekretaris Dinas Pertanian, F. Puspita Ratih, menegaskan bahwa pihaknya terus melakukan monitoring terhadap kebutuhan petani guna mendukung ketahanan pangan nasional.

“Dinas Pertanian hanya menyalurkan bantuan ini dan memastikan program berjalan sesuai kebutuhan petani,” ujar Puspita.

Kabid PSP, Singgih Wiratno, juga menyoroti program perluasan lahan tanam dengan memanfaatkan lahan tidur melalui pipanisasi dan pompanisasi. “Lahan tadah hujan kini bisa ditanami padi dan jagung, memungkinkan panen hingga tiga kali setahun,” jelas Singgih.

Program Pekarangan Pangan Lestari (P2L)

Sebagai bagian dari upaya ketahanan pangan, Dinas Pertanian juga mendorong program Pekarangan Pangan Lestari (P2L) di Kecamatan Rejoso, Sawahan, dan Loceret. Program ini bertujuan memanfaatkan pekarangan rumah sebagai sumber pangan berkelanjutan dan meningkatkan ketersediaan pangan bagi keluarga.

Dengan berbagai program ini, Pemkab Nganjuk berharap dapat menciptakan petani yang mandiri dan sejahtera, sekaligus mendorong kontribusi Nganjuk dalam ketahanan pangan nasional.

Sekda Nganjuk, Nur Solekan, menyampaikan harapannya agar bantuan tersebut dapat digunakan secara optimal. “Semoga bantuan prasarana dan sarana pertanian ini dapat membantu para petani meningkatkan produktivitasnya dan menjadi lebih sejahtera,” tutup Nur Solekan.

Reporter : M Zaki Mawardi

Editor : Irwan Maftuhin

Exit mobile version