Nganjuk, SRTV.CO.ID – Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) terus memperkuat mesin politiknya jelang Pilkada 2024 dengan menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) khusus bagi kader saksi Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Langkah ini diambil untuk mengamankan kemenangan pasangan Muhamad Muhibin dan Ausaf Fajr yang diusung PKB dalam pemilihan kepala daerah Kabupaten Nganjuk.
Bimtek tersebut diadakan untuk meningkatkan kesiapan dan pemahaman kader saksi di lapangan, sehingga mampu mengawal suara rakyat dengan baik pada hari pemungutan suara.
Dalam acara yang dihadiri oleh ratusan saksi dari berbagai kecamatan di Nganjuk ini, para kader diberikan pemahaman mendalam tentang tugas-tugas saksi, teknik pengawasan, serta cara-cara mengantisipasi kecurangan yang mungkin terjadi di TPS.
Ulum Bastomi Ketua DPC PKB Nganjuk menyampaikan bahwa Bimtek ini adalah bagian dari strategi PKB untuk memastikan bahwa setiap suara rakyat yang mendukung pasangan Muhibin dan Ausaf bisa terjaga hingga rekapitulasi suara terakhir.
“Kami ingin mengawal setiap suara agar tidak ada yang terbuang sia-sia. Ini adalah bagian dari perjuangan menuju Nganjuk Digdaya, dan kami yakin dengan kesiapan saksi-saksi ini, kemenangan bisa diraih,” ujarnya.
Sementara itu Muhibin, sebagai calon bupati Nganjuk, mengapresiasi langkah PKB yang menggelar Bimtek ini. Menurutnya, peran saksi di TPS sangat penting dalam memastikan transparansi dan akuntabilitas proses pemilu.
“Kami optimis dengan dukungan saksi yang solid, Nganjuk bisa berubah lebih baik dan digdaya di masa depan,” katanya.
Ausaf fajr, calon wakil bupati, juga menambahkan bahwa pihaknya siap bekerja keras untuk membawa perubahan bagi masyarakat Nganjuk, dengan fokus pada pembangunan ekonomi dan infrastruktur yang merata.
“Ini bukan hanya soal kemenangan politik, tapi tentang masa depan Nganjuk yang lebih baik bagi semua warganya,” tegasnya.
Dengan Bimtek ini, PKB menunjukkan keseriusannya dalam memenangkan Pilkada 2024, sekaligus menjaga integritas dan kredibilitas proses pemungutan suara di Nganjuk.
Reporter : Fatma
Editor : Irwan Maftuhin
