Nganjuk, SRTV.CO.ID – Kabupaten Nganjuk menghadapi tantangan serius dalam menarik minat investor untuk berinvestasi di wilayahnya. Meskipun secara geografis berada di lokasi strategis di Jawa Timur dan memiliki potensi sumber daya alam yang melimpah, investor tampak enggan untuk menanamkan modal mereka di kabupaten ini. Berbagai faktor diidentifikasi sebagai penyebab utama mengapa Nganjuk kurang dilirik oleh para pelaku bisnis dan investor, baik dari dalam maupun luar negeri.
Salah satu faktor utama yang membuat investor ragu adalah iklim investasi di Nganjuk yang dinilai kurang kondusif. Masalah birokrasi yang rumit dan lambat seringkali menjadi penghalang utama dalam proses perizinan. Prosedur yang berbelit-belit, waktu yang lama, serta biaya yang tidak transparan menjadi keluhan umum bagi para calon investor. Kondisi ini diperparah dengan adanya praktik-praktik pungutan liar yang menciptakan ketidakpastian hukum bagi para pelaku usaha.
Pengusaha lokal yang telah mencoba peruntungan di Nganjuk sering mengungkapkan bahwa mereka menghadapi banyak hambatan administratif yang menghambat laju bisnis mereka. Hal ini menyebabkan investor, terutama dari luar daerah, berpikir dua kali sebelum mengambil risiko untuk berinvestasi.
Selain itu, infrastruktur di Kabupaten Nganjuk belum sepenuhnya mendukung aktivitas investasi berskala besar. Meskipun ada beberapa perbaikan dalam beberapa tahun terakhir, akses jalan, transportasi, dan konektivitas antar wilayah masih perlu ditingkatkan. Kualitas infrastruktur yang buruk, seperti jalan yang rusak dan terbatasnya akses ke wilayah industri, membuat investor merasa kesulitan dalam mengembangkan bisnis mereka di daerah ini.
Kurangnya infrastruktur yang memadai, terutama di daerah-daerah yang berpotensi menjadi pusat industri, menurunkan daya tarik Nganjuk sebagai tujuan investasi yang kompetitif dibandingkan dengan kabupaten lain di Jawa Timur yang sudah lebih maju dari segi fasilitas dan sarana prasarana.
Ketidakpastian hukum menjadi momok lain yang menakuti investor. Tiga kali berturut-turut Bupati Nganjuk tersangkut kasus korupsi dan ditangani oleh KPK telah menciptakan stigma negatif terhadap pemerintahan daerah. Korupsi di tingkat birokrasi menimbulkan ketidakpercayaan investor terhadap stabilitas politik dan kepastian regulasi di daerah ini.
Kasus-kasus korupsi yang terjadi berulang kali memberikan sinyal bahwa ada masalah serius dalam tata kelola pemerintahan, yang pada gilirannya membuat investor khawatir tentang keamanan aset dan keberlangsungan bisnis mereka di Nganjuk. Kepercayaan adalah faktor krusial dalam dunia investasi, dan jika kepercayaan terhadap pemerintah daerah lemah, investor akan mencari daerah lain yang lebih stabil dan transparan.
Selain masalah infrastruktur dan birokrasi, Nganjuk juga dihadapkan pada tantangan kualitas sumber daya manusia (SDM). Kurangnya tenaga kerja yang terampil dan berkualitas menjadi salah satu hambatan utama dalam menarik investasi di sektor-sektor yang membutuhkan keahlian khusus, seperti manufaktur dan teknologi. Para investor membutuhkan tenaga kerja yang siap pakai untuk mendukung operasi bisnis mereka, dan saat ini Nganjuk masih kesulitan memenuhi kebutuhan tersebut.
Ketiadaan pelatihan keterampilan dan minimnya program peningkatan kapasitas SDM di tingkat lokal membuat para pengusaha memilih untuk berinvestasi di daerah lain yang memiliki akses lebih baik terhadap tenaga kerja terampil.
Terakhir, Kabupaten Nganjuk juga dinilai kurang agresif dalam mempromosikan potensi investasinya. Dibandingkan dengan daerah-daerah lain di Jawa Timur yang lebih aktif menarik minat investor dengan memberikan insentif, memperbaiki regulasi, dan menawarkan kemudahan-kemudahan, Nganjuk tampak tertinggal dalam upaya menarik modal masuk.
Kurangnya daya saing daerah ini membuat Nganjuk tidak terlihat sebagai pilihan utama bagi para investor yang ingin menanamkan modal di Jawa Timur. Kabupaten ini perlu meningkatkan promosi wilayahnya serta memberikan insentif yang lebih menarik bagi calon investor untuk bersaing dengan daerah lain yang lebih maju dalam hal investasi.
Upaya untuk Memperbaiki Iklim Investasi di Nganjuk
Untuk menarik kembali minat investor, Pemkab Nganjuk harus segera mengambil langkah strategis. Reformasi birokrasi, percepatan pembangunan infrastruktur, serta peningkatan kualitas sumber daya manusia menjadi hal yang mutlak dilakukan. Selain itu, upaya membersihkan citra buruk terkait kasus korupsi yang menimpa pemerintahan daerah juga sangat penting untuk memulihkan kepercayaan investor.
Pemkab juga harus lebih aktif dalam mempromosikan potensi daerahnya kepada investor, baik melalui pameran investasi, kerja sama dengan lembaga-lembaga internasional, maupun menyediakan insentif fiskal dan non-fiskal yang menarik. Dengan langkah-langkah ini, diharapkan Kabupaten Nganjuk dapat kembali menjadi tujuan investasi yang prospektif, serta membuka peluang ekonomi yang lebih luas bagi kesejahteraan masyarakatnya.
Penulis : BJ Kusumo
Editor : Irwan Maftukhin