Berita  

Popularitas Pejabat Politik itu At a Given Time

SRTV.co.id – Sebagian besar orang mencalonkan sebagai kandidat dalam kompetisi jabatan politik selalu merasa populer. Merasa dirinya populer itu boleh boleh saja, tetapi tahukah anda apakah populer itu ???

Populer memiliki makna dikenal dan disukai orang banyak atau umum. Selain itu kata populer juga dapat diartikan, sesuai dengan kebutuhan masyarakat pada umumnya, mudah dipahami orang banyak dan disukai serta dikagumi orang banyak.

Dalam politik, popularitas adalah tingkat keterkenalan tokoh atau partai tertentu di mata publik. Popularitas bisa juga berarti sejauh mana atau seberapa banyak publik mengetahui tokoh atau partai politik tertentu.

Bagi seorang politisi / pejabat politik popularitasnya itu At a given time, artinya popularitas seorang pejabat itu hanya satu waktu saja. Karena popularitas pejabat sangat tergantung pada isi dompet atau uang. Artinya ada uang Abang disayang tidak ada uang Abang dilupakan.

Berbeda dengan popularitas artis, popularitas artis dari hati dan sampai di hati. Popularitas artis lebih sustainable, artinya seseorang mengidolakan seorang artis karena cinta dari hati. Simpati yang berasal dari hati akan kuat daya lekatnya.

Sama halnya dengan popularitas Gus / Kyai. Seorang Gus/kyai karena perjuangan dan pengorbanannya membangun masyarakat, popularitas yang di dapat karena masyarakat menyayangi dari hati. Mereka akan dikenang oleh masyarakat bahkan akan selalu jadi panutan.

Maka seseorang yang pernah menjadi pejabat politik ( mantan Bupati, mantan Anggota DPRD, Mantan Gubernur atau yang lainnya ) popularitasnya akan berkurang karena isi dompetnya tidak setebal dulu ketika menjabat.

Mantan pejabat politik merasa kuat seperti Raksasa, tetapi Raksasa yang kekurangan darah ( isi sakunya menipis ) sehingga lemah kekuatannya. Begitulah sosiologi massa yang harus dipahami oleh seluruh masyarakat, agar semakin cerdas dalam menentukan pilihan politik.

Dalam tinjauan sosiologi , popularitas adalah seberapa besar seseorang, ide, tempat, barang atau konsep lain disukai atau diberi status oleh orang lain. Kesukaan dapat disebabkan oleh rasa suka timbal balik , ketertarikan interpersonal , dan faktor-faktor serupa. Popularitas politik mengalami fluktuasi karena dipengaruhi oleh berbagai hal.

Sebuah catatan sederhana semoga menginspirasi untuk menjadi pemilih yang cerdas. Voter Education dalam politik sangat penting agar masyarakat dapat memilih dengan logika dan mendapat pemimpin yang tepat. Semoga mencerdaskan !!!

Penulis: HM. Basori M.Si, Direktur Sekolah Perubahan, Training, Research, Consulting, and Advocacy

Exit mobile version