Berita  

Pengepul kulit tersenyum lebar saat momen Hari Raya idul adha

srtv.ci.id – Hari Raya idul adha Pengepul kulit sapi Dan kambing dapat tersenyum lebar. Dikarenakan omzet mereka naik pesat. Bahkan mencapai 20 Kali lipat.

 

 

Salah satu orang yang Merasakan keuntungan tersebut yaitu Matsiroth. Pengepul kulit desa Gempol Baru/kecamatan Gempol, kabupaten Pasuruan ini omzetnya mencapai 200jt.

 

 

“Kalau hari biasa, omzet saya perhari 10 – 15 juta. Sedangkan lebaran Idul Adha Ini, bisa sampai 100 – 200jt. ” jelasnya

 

 

Omzet tersebut didapatkan dari menjual kulit sapi Dan kulit kambing. Untuk Harga Perkilo kulit sapi dia menjual seharga 12rb Perkilo.

 

 

Kalau kulit kambing Kita jual tergantung dari lebar dan pendeknya kulit kambing tersebut. Kita jual satuan bukan kiloan.

 

 

“kulit sapi saya jual sekitar 12 ribu Perkilo. Untuk kulit kambing Kita jual satuan dengan Harga yang berbeda – beda. Mulai dari 35 hingga 50 Ribu, ” terangnya.

 

 

Usaha memang tidak pernah menghianati hasil bagi pria berkacamata dan bertopi ini Jika pendapatannya naik pesat. Usaha kulit ini dia geluti Selama 20 tahun. Yang dimulai dari bekerja sendiri Hingga Sekarang memiliki pekerja sebanyak 15 orang.

 

 

“saya sudah lama Mengumpulkan kulit sapi dan kulit kambing ini. Sekitar mulai tahun 2000 hingga saat Ini, ya sekitar sudah 20 tahunanlah. Awalnya saya kerjakan sendiri dari pengambilan kulit hingga pengelolaannya. Alhamdulillah Sekarang saya memiliki 15 pekerja.”Ungkapnya.

 

 

Pengepul kulit melanjutkan, kulit sapi dan kulit kambing yang dia peroleh dari berbagai tempat. Mulai dari kabupaten Pasuruan hingga merambah ke Sidoarjo dan Surabaya.

 

 

Momen Hari Raya Idul Adha Ini, Dia sudah memperoleh 20 – 23 ton kulit sapi. Naiknya cukup pesat dibandingkan tahun sebelumnya.

 

 

“Saya kebanyakan ngambil kulit di wilayah Sidoarjo. Ada juga yang dari Pandaan dan Surabaya. Tahun ini ada kebaikan. Hari senin 18 Juni 2024 malam, sudah terkumpul lebih 20 ton, ” tuturnya.

 

 

Semua kulit yang dia dapatkan selanjutkan akan diawetkan menggunakan garam. Kemudian dia kirim kepada pengerajin kulit untuk dijadikan Tas, sepatu,jaket serta barang – barang kerajinan lainnya.

 

 

“Setelah saya awetkan dengan garam, lalu saya jual kembali kepada pengerajin kulit yang Ada di Garut. Di Sana dijadikan Tas, sepatu, jaket dan barang – barang kerajinan lainnya, “Ungkapnya.

 

 

Hal yang sama disampaikan oleh Ketua paguyupan penjual daging sapi Pasuruan, Habibi. Dia menjelaskan bahwa omzet tahun Ini naik pesat dibandingkan hari biasa.

 

 

“saya memang tidak fokus dikulit sapi ya, hari – hari saya juga bukan mengumpulkan kulit sapi,khusus Hari Raya Haji Saja. Tetapi memang kenaikan yang saya rasakan 3 Kali lipat dibandingkan hari biasanya, “tutupnya. (Mif)

Exit mobile version