srtv.co.id Nganjuk | Dalam rangka peringati hari buruh internasional (May day) pada Senin (1/5/2023) Pemerintah Kabupaten Nganjuk menggelar tabur bunga di Makam Pahlawan Buruh Nasional Marsinah.
Gelar pahlawan buruh nasional ini merupakan sebutan dari masyarakat Indonesia sendiri.
Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi menjelaskan, bahwa ini merupakan serangkaian peringatan hari buruh internasional dari Istighosah, Jalan Sehat dan dilanjutkan tabur bunga di Makam Marsinah Nglundo.
“Alhamdulillah ini adalah rangkaian kita memperingati hari buruh internasional, tadi malam sudah pengajian istighosah di Balai Desa Nglundo, kemudian pagi tadi jalan sehat dari serikat pekerja di Kabupaten Nganjuk, kemudian yang ketiga kita doa bersama di sini,” ujar Bupati Nganjuk yang disapa akrab Kang Marhaen.
Dalam agenda ini, Kang Marhaen kembali mengingatkan bahwa kesejahteraan buruh itu penting terutama untuk kaum-kaum Marhaen (rakyat kecil) di Nganjuk.
“Buruh itu harus diperjuangkan, perusahaan-perusahaan di Nganjuk yang baru-baru ini kita sudah tekankan pentingnya komitmen hak-hak buruh yang harus direalisasikan,” ungkapnya.
Kang Marhaen berharap bahwa Nganjuk bisa menjadi Kabupaten buruh dengan memiliki icon Pahlawan Buruh Nasional Marsinah.
“Untuk para pekerja ayo bersama-sama branding Nganjuk, sehingga ketika 1 mei, mungkin tidak hanya mbak marsinah tetapi masih ada juga buruh-buruh yang berjuang yang kita doakan bersama-sama,” pungkasnya Kang Marhaen.
Sementara itu kakak kandung Marsinah, Marsini (57) menyampaikan harapannya untuk May day 2023, agar perjuangan buruh untuk kedepan bisa lebih baik dan bisa mencukupi kebutuhan ekonomi.
“Untuk saya sendiri harapan kedepan selalu mendoakan karena marsinah yang dibutuhkan hanya doa. Kasusnya mungkin sudah tidak punya harapan, Marsinah meninggal masih bujang belum punya keluarga, jadi yang mendoakan adalah generasi penerus meskipun setahun sekali,” ungkap Marsini.
Marsini berpesan agar Makam Pahlawan Buruh Nasional itu bisa dilebarkan dan menghimbau masyarakat sekitar agar tidak mengarahkan pemakaman di sekitar Makam Marsinah.
“Ini tadi saya lihat supaya kalau nyekar bisa duduk beberapa orang tidak sesak, itu bisa dilebarkan dan diharapkan terutama warga bisa diarahkan untuk memakamkan jangan di sekitar situ karena di sini sering ada peziarah, mohon maaf istilahnya mempersempit untuk duduk di kanan kirinya kebetulan atas bawahnya makam itu makam mbah buyut,” ucapnya.
“Jadi tidak perlu direlokasi karena itu sudah di tengah-tengah. Dan juga kalau ada peziarah yang membacakan al fatihah semua yang ada di sini ikut kebagian,” tuturnya.
Reporter: Erlita