Peringatan hari Jadi Nganjuk ke 1085 dengan Manusuk Sima Tanpa Sapata Pertanda Pemda Separuh Hati

Peringatan hari Jadi Nganjuk ke 1085 dengan Manusuk Sima Tanpa Sapata

srtv.co.id Nganjuk | Visualisasi Nganjuk 1085 tahun yang lalu dengan peristiwa Manusuk Sima merupakan penetapan tanah perdikan atau bebas pajak, pada Minggu (10/4/2022) di Candi lor

Acara yang diselenggarakan Kota Sejuk (Komunitas Sejarah Nganjuk) mendapat dukungan dari PA GMNI, sanggar kusuma cantika dari SMAN 3 Nganjuk, dan Pakasa Kebangtinatar Ponorogo.

Sima adalah tanah perdikan (bebas dari pembayaran pajak) dulu ada seorang raja yang bernama mpu sendok raja medang memberi tanah perdikan kepada rakatikan anjuk ladang karena berjasa membantu perang melawan Sriwijaya tahun 1028-1029 M, kemudian tahun 1037 M diberikan tanah perdikan berupa hak swatantra itu yang buktinya ada dibelakang kami (Jayastamba).

Puncak acara manusuk sima adalah pembacaan sapata, Sapata itu sebenarnya adalah sumpah atau kutukan yang diberikan kepada siapa saja tua, muda, laki-laki, perempuan pejabat sampai elemen masyarakat itu mendapat kutukan manakala mereka mengingkari janji terhadap keputusan penetapan sima.

Sukadi perwakilan dari Kota Sejuk mengatakan tidak dibacakan Sapata karena permintaan dari pemerintah daerah melalui Plt Bupati Nganjuk agar sapata tidak di baca alasannya bisa diganti dengan doa yang mendoakan untuk seluruh warga masyarakat nganjuk.

“Sebenarnya panitia juga sudah menyiapkan baik pembacaan sapata yang sama persis dengan yang ada di isi prasasti,” ungkap Sukadi

Dengan diucapkan Sapata di Manusuk Sima apakah ada ketakutan sendiri dari pemerintah daerah.

“Saya tidak bisa mengatakan ketakutan atau tidak, yang jelas dengan tiba-tiba menghentikan sapata tidak dibaca penilaian saya itu ada sesuatu yang mungkin mengganggu,” pungkasnya

Harapan Sukadi perwakilan Kota Sejuk mengatakan kedepan Candi Lor supaya diakomodir oleh pemerintah daerah menjadi sebuah wisata budaya yang luar biasa dikemas dengan baik.

Marhaen Djumadi Plt Bupati Nganjuk menjelaskan alasan tidak ada pembacaan sapata pada acara manusuk sima.

“Kita kembalikan lagi bahwa dalam manusuk sima itu kita sesuaikan, maka dalam Manusuk Sima yang diatas tadi kita berdoa kepada tuhan yang maha kuasa,” ujarnya

Bahwa yang kita minta nganjuk aman, nyaman, tentram dan kondusif rakyatnya sejahtera pejabat dan rakyatnya dilindungi oleh tuhan yang maha kuasa itulah harapan-harapan kita bersama membangun komitmen bersama.

Reporter : Erlita

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *