Berita  

Mas Tatit Kang Marhein Sambut Hangat Aksi Damai Aliansi Mahasiswa Nganjuk

Mas Tatit Kang Marhein Sambut Hangat Aksi Damai Aliansi Mahasiswa Nganjuk

srtv.co.id Nganjuk | Aksi Mahasiswa tergabung dari Aliansi Mahasiswa Nganjuk (Aman) yang mengangkat isu nasional dan isu lokal berjalan dengan damai, Kamis (14/4/2022) di Depan Gedung DPRD Nganjuk.

Aliansi Mahasiswa Nganjuk yang di dalamnya meliputi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), seluruh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-kabupaten Nganjuk yang keseluruhan berjumlah 150 mahasiswa

Sri Rahayu Agustina Ketua Umum PC PMII Nganjuk mengatakan, kita berangkat pukul 11.00 WIB dari alun-alun menuju kantor DPRD.

Terdapat beberapa tuntutan yakni ada isu Nasional seperti minyak goreng, BBM dan isu lokal terkait jalan satu arah, pedestrian, dan Pedagang Kaki Lima (PKL).

“Yang mana isu-isu tersebut sangat berdampak pada masyarakat, maka dari itu kita mengusung isu-isu tersebut,” ungkap Tina

Sebelumnya masyarakat Nganjuk sudah merasa resah apalagi mendekati mudik lebaran yang pastinya nanti arus lebaran juga akan besar, kebutuhan BBM akan semakin meningkat dan perekonomian yang di dapat para PKL semakin menurun.

“Kita dari PMII khususnya dan para aliansi juga menindak lanjuti supaya goalnya tercapai bukan hanya sekedar janji-janji dan selesai,” ungkap Ketua PC PMII Nganjuk

Tanggapan dari Marhaen Djumadi Plt Bupati Nganjuk, menyepakati semua terkait BBM dan minyak, Marhaen menjamin tidak ada keterlambatan dan tidak ada penimbunan dari hulu ke hilir.

“Pesan kepada mahasiswa supaya mahasiswa juga ikut andil dalam berpartisipasi untuk meminimalisir isu-isu yang merugikan masyarakat,” tuturnya

Harapan dari Ketua Umum PC PMII Nganjuk menjelaskan, ini bukan omong kosong dan janji-janji saja, ini harus betul di tindak lanjuti oleh pemerintah apalagi pembangunan-pembangunan di Kabupaten Nganjuk.

“banyak sekali bangunan yang mangkrak seperti di pasar Kertosono sudah beberapa tahun sampai saat ini tidak terurus dan taman nyawiji yang dulunya mau di buka sampai saat ini kondisinya memprihatinkan,” tutupnya.

Reporter : Erlita

Exit mobile version