Berita  

Ekonomi Nganjuk di Tahun 2020 Melambat 1,71 Persen

BPS
Ilustrasi BPS. (Antara)

Nganjuk, srtv.co.id – Perekonomian Kabupaten Nganjuk tahun 2020 melambat 1,71 persen dibanding tahun sebelumnya.

Tercatat, di tahun 2020 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku sebesar Rp 26,601 triliun dan PDRB per kapita mencapai Rp 25,166 juta.

Nilai PDRB per kapita Nganjuk tersebut mengalami penuruan dibanding tahun-tahun sebelumnya. Jika tahun 2019 PDRB per kapita mencapai Rp 25,271 juta, maka tahun 2020 turun menjadi Rp 25,166 juta.

“Perekonomian Kabupaten Nganjuk tahun 2020 mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 1,71 persen,” demikian rilis tertulis dari Badan Pusat Statistik Kabupaten Nganjuk yang diterima srtv.co.id, Sabtu (17/4/2021).

Dalam rilis itu dijelaskan bahwa dari sisi produksi, kontraksi terdalam terjadi pada sektor jasa lainnya yang mencapai 13,45 persen, serta sektor penyediaan akomodasi dan makan minum terkontraksi sebesar 7,20 persen.

“Sedangkan pertumbuhan tertinggi terjadi pada lapangan usaha jasa kesehatan dan kegiatan sosial sebesar 10,08 persen disusul oleh lapangan usaha Informasi dan Komunikasi sebesar 7,61 persen,” papar rilis tersebut.

Adapun struktur perekonomian Nganjuk pada 2020 masih didominasi kategori lapangan usaha pertanian, kehutanan dan perikanan 29,20 persen. Kemudian diikuti sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil serta sepeda motor 19,57 persen.

Lalu kategori industri pengolahan sebesar 14,22 persen, dan konstruksi 10,31 persen.

“Peranan empat lapangan usaha tersebut dalam perekonomian Kabupaten Nganjuk mencapai 73,30 persen,” jelasnya.

Melambatnya perekonomian di Nganjuk salah satunya dikarenakan faktor pandemi Covid-19. Di mana akibat pandemi, terjadi kontraksi pertumbuhan paling dalam pada kategori lapangan usaha jasa lainnya sebesar 13,45 persen.

Jika lapangan usaha jasa lainnya terpuruk akibat pandemi, maka lain hal dengan kategori lapangan usaha kesehatan. Kategori ini di Kabupaten Nganjuk justru mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan.

“Yang tidak terpengaruh adanya pandemi adalah kategori lapangan usaha kesehatan yang mengalami pertumbuhan sebesar 10,08 persen,” paparnya.

Editor: Hasan

Exit mobile version