srtv.co.id Kediri | Diera Pandemi yang bekepanjangan membuat pondok pesantren meliburkan para santri dan santriwatinya, kini pondok pesantren Lirboyo kediri, yang memiliki Dua Puluh Delapan santri mulai berangsur angsur kembali kepondok, dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan dari pemerintah.

Pondok pesantren Lirboyo Kediri adalah salah satu pondok pesantren salafiyah terbesar di kota kediri, hari ini para santri mulai berangsur angsur mulai tiba di pondok pesantren lirboyo setiap santri yang masuk di areal pondok di sambut dengan cek poin di pintu masuk, setiap kendaraan di lakukan penyemprotan disinfektan, dan dilakukan pengecekan suhu.

Setelah itu para santri di lakukan pendataan sesuai dengan kelompok dari maba asal usul santri hingga kelas pondok yang akan di tempati santri, sebelum masukn area gedung aula muktamar, para santri masuk di bilik disinfektan dan di kumpulkan di aula untuk mendapat pengarahan dari pengurus dan panitia pondok pesantren.
Gus Oing Abdul Mu’id ketua Pondok Tangguh mengatakan “Pondok pesantren lirboyo hari ini menerima santri secara bertahap ada sekitar 2.500 santri, disini para santri dilakukan karantina terlebih dahulu selama 14 Hari, di pondok untuk dilakukan efaluasi”. Jelasnya.

Masih menurut Gus Oing berharap “Agar para santri mematuhi protokol kesehatan dengan melakukan pisikal distanting, memasuki new normal para santri harus lebih patuh terhadap peraturan protokol kesehatan untuk menutus pemaparan Virus Covid 19”. Jelasnya.
Sementara itu Kapolresta Kediri AKBP. Miko Indraya Mengatakan “Polri bekerjasama TNI, melakukan pengamanan kedatangan para santri Lirboyo sekitar Seratus pasukan di siapkan untuk mendisiplinkan para santri agar mematuhi protokol kesehatan, para santri juga di lakukan rapittes untuk mengetahui kesehatan, parasantri yang kurang sehat dan berasal dari zona merah dilarang masuknlebih dahulu”. Jelas kapolres.

Semntara itu Ketua PCNU Kota Kediri KH Abu Bakar Abdul Jalil yang akrab disapa Gus Ab itu menambahkan, pihak pondok sebenarnya sudah mengupayakan pembelajaran daring selama bulan Ramadan. Sayangnya, itu tidak berjalan efektif karena sistem pendidikan pesantren salaf kurang cocok jika dilakukan secara online.
Skema pemberangkatan santri menuju pondok dikoordinir Himpunan Alumni Santri Lirboyo (HIMASAL) di masing-masing daerah. HIMASAL yang berperan sebagai panitia rombongan akan memberikan informasi mengenai jumlah armada dan santri kepada pengurus pondok.
Santri yang kembali, sebelumnya diwajibkan menjalani karantina mandiri selama 14 hari, kemudian membawa bukti surat kesehatan dari daerah setempat.
Lewat kerjasama dengan HIMASAL, tidak akan ada santri yang datang di luar jadwal dan berangkat sendiri menggunakan angkutan umum. Skema tersebut bukan hanya berlaku bagi santri lama, tapi juga santri baru yang mendaftar ke Pondok Lirboyo.
Menurutnya, dengan kembalinya santri, pihak pondok kini juga telah menyiapkan asrama khusus sebagai tempat karantina. Ruangan tersebut difungsikan apabila ada pengajar atau santri datang dari zona merah Covid-19. Selain itu, Ponpes Lirboyo juga menyemprotkan cairan disinfektan ke seluruh area selama proses kedatangan santri.
Prosedur penanganan Covid-19 bagi kedatangan santri akan dilakukan secara ketat, agar ke depan tidak muncul klaster Pondok Pesantren Lirboyo.
Reporter : Samsul Arifin
Editor : BJ Kusumo