srtv.co.id Nganjuk | Bulan suci Ramadhan adalah bulan yabg penuh berkah berbagai tradisi dilakukanmulai dari tadarus, hingga Main Petasan, namun sayang petasan yang di mainkan Balita Warga Rowoharjo Prambon harus membakar dirinya hingga 18 Persen alami luka bakar. Sabtu 09/05/2020.

RSUD Kertosono
Nasib Malang ini dialami H – A 6 tahun putra Pasutri Hadi Ismail, dan Pujiatun warga Desa Rowoharjo, Kecamatan Perambon, kabupaten Nganjuk, Jawa Timur dirinya harus tergolek tak berdaya di ruang Bogenvil RSUD Kertosono, setelah Obat Misiu bahan pembuat petasan membakar seluruh wajahnya.
Menurut keterangan bapak korban Hadi Ismail mengatakn “saat kejadian itu berbuka puasa terkaget melihat anak laki – lakinya terbakar setelah disuruh teman sepemainannya menyalakan obat petasan, saat kejadian tersebut H-A sedang bermain petasan sambil menunggu jam Berbuka puasa dengan Dua orang teman korban”. Jelasnya.
Masih menurut Hadi menjelaskan “dirinya beserta istei kaget setelah melihat ledakan di dekat rumahnya, sontak dirinya langsung mengecek, keluar dan kaget bukan main melihat anaknya sedang menangis kencang melihat anaknya terbakar, tanpa berfikir panjabg dirinya langsung mematikan apai yang membakar wajah anaknya tersebut”. Tuturnya.
Sembtara itu Dr. Sunarman Spesialis Bedah yang merawat korban mebgatakan “kondisi korban luka bakar mencapai 18 persen, saat ini masih dalam perawatan intensif, pihak kita masih terus melakukan opserfasi kepada kepada korban, karena kasus petasan berbeda dengan kasus kebakaran pada umumnya”. Jelasnya.
Ditambahkan Dr. Sunarman “ini dirinya masih melakukan konsul juga kepada sepesialis mata, dan sepesialis THT, yang menjadi parah itu adalah bubuk misiunya ini, perlu penganan khusus, dan intensif di perkirakan korban akan di rawat kurang lebih 20 hari kedepan untuk memastikan luka bakarnya”. Pungkas Dokter.
Kejadian yang menimpa keluarga ini, bisa menjadikan pengalaman, bagi kita seemua untuk lebih hati – hati, bagi anaknya bermain petasan, semoga korban petasan ini bisa segera sembuh dan dapat aktifitas seperti biasnya lagi.
Reporter : Samsul Arifin
Editor : BJ Kusumo.