srtv.co.id Nganjuk | Berbagai cara dilakukan pemerintah tingkat pusat hingga pemerintah daerah, untuk menghalau pemaparan Covid19, salahsatunya Pemerintah kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, dengan di tetapakan sebagai Zona Merah Covid – 19 Bupati Nganjuk H.Novi Rahman Hidayat, Tiga Kecamatan Zona Merah untuk distribusikan bantuan Cegah perluasan Pandemi. Selasa 14/04/2020.

di Pendopo Kecamatan Baron
Pemerintah kabupaten Nganjuk terus getol untuk melakukan penaganan terhadap enam kecamatan yang terindikasi zona merah, antara lain kecamatan Baron, Kecamatan Kertosono, Kecamatan Gondang, dan Kecamatan Perambon. Hasil sekrening dan uji swab 9 orang dinyatakan positif.

Bupati Nganjuk
Di dampingi forpimda Kabupaten nganjuk, Bupati Novi Tembus Tiga Zona merah untuk memberikan, bantuan secara langsung, mualai dari Santunan Yatim Piatu, hingga pembagian Sembako langsung, yang di wakili oleh masing – masing kepala desa di masing – masing kecamatan zona merah.
Mas Bupati Novi panggilan Akrab H.Novi Rahman Hidayat mengatakan “langkah strategis pemerintah membagiakan secara langsung kepada warga masyarakat di zona merah, masyarakat harus paham betul terkait protokol keslamatan yang telah di keluarkan pemerintah”. Jelasnya.
Bupati mengatakan hingga hari ini terdapat 17 ribu masyarakat yang mudik ke Kabupaten Nganjuk. Sementara inflasi daerah melemah.
“Kemampuan daya beli masyarakat juga lemah, maka dari itu saya tegaskan tidak ada lockdown di Kabupaten Nganjuk, hal ini semata untuk menjaga kestabilan ekonomi kita,” terangnya.
Bupati menambahkan, pemerintah akan memberikan bantuan sembako selama tiga bulan ke depan untuk warga yang membutuhkan, Dinsos dan Dinas PMD akan melakukan pendataan sesegera mungkin.
Namun meskipun tidak ada lockdown, Bupati terus mengingatkan semuanya agar tetap hati-hati dan waspada. Tetap jaga jarak dan lakukan Phisycal distancing, gunakan masker jika keluar rumah, sediakan tempat cuci tangan di masing-masing rumah, terapkan protokol keluar dan masuk rumah, sementara sholat jum’at diganti dengan sholat duhur di rumah masing-masing. “Bapak ibu tolong jelaskan apa itu COVID-19 ke warga agar mereka sudah teredukasi dan tidak terjadi kepanikan,” tambahnya.
Pemerintah menghimbau “agar masyarakat tidak perlu panik yang berlebihan terkait dengan Covid-19, jangan gara – gara pandemi virus ini ekonomi kabupaten nganjuk, juga ikut lumpuh, kita hanya perlu waspada terkai pemaparanya”. Jelasnya.

Di tambahkan Mas Bupati Novi, langkah cepat yang dilakukan pemerintah daerah salah satunya “mencairkan Dana Desa di kabupaten nganjuk, ini bisa salah satu solusi dari pemerintah dengan turunya dana desa di 220 desa sek kabupten nganjuk, bisa dilakuka APBDES peruban dan dialokasin untuk penaganan Covid19”. Jelasnya.
Ditambahkan mas Bupati Novi “menyampaikan bahwa untuk RSUD Kertosono sudah bisa di gunakan sebagai, rumah sakit Rujukan, ada sekitar 30 ruangan yang siap ununtuk melakukan penaganan Covid 19, surat dari Gubernur sudah turun”. Jelasnya.
Sementa itu Ulum Bastomi Wakil Ketua DPRD Ngaanjuk mengatakan “bahwa wabah Civid 19 ini tidak perlu di takuti tapi perlu di waspadai, semua harus lakukan protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah, patuhi sosial destensi”. Jelasnya.
Ditambahkan Ulum Bastomi “untuk penaganan Covid 19 ini, DPRD Kabupaten Nganjuk akan melakukan kordinasi secara intens terhadap eksekutif, sehingga pemerintah bisa bergerak cepat untuk penaganan tetrutama di daerah kecamatan yang berstataus zona merah”. Tutupnya.
Reporter : Dwi Afrian
Editor : BJ Kusumo