Rencana Pemerintah Pusat Melakukan Karantina Wilayah, Mas Novi Cek Stok Ketersedian Pangan – srtv.co.id

Video SRTV :

https://youtu.be/WSYb_TSEyh8

srtv.co.id Nganjuk | Pendemi Covid-19 yang melanda Indonesia membuat, dampak yang sangat luarbiasa, untuk menjaga stabilitas dan ketersedian saat pendemi Covid – 19 Terutama di kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, Bupati, Wabub, Dandim 0810 nganjuk Cek ketersedian pangan di Bulog Candi. 30/03/2020.

Mas Bupati Cek Ketersedian Pangan

Disaat pendemi Covid-19 Novi Rahman Hidayat, Bupati Nganjuk tak mau kecolongan, makadari itu mas bupatibyang di dampingi wakil Bupati, dan Dandim 0810 Nganjuk, Serta Forkopimda, melakukan cek keteraedian bahan makanan, untuk memenuhi kebutuhan pangan, bagi seluruh warga nganjuk.

Mas Novi Cek Ketersedian Beras

Kita tidak perlu panik menghadapi pendemi Covid 19, tidak perlu membeli kebutuhan pkok secara berlebihan stok masih aman hingga empat bulan kedepan, apalagi bulan depan petani kita sudah mulai panen. 

Ini adalah langkah antisipasi terkait Rencana pemerintah pusat melakukan karantina wilayah dikhawatirkan bisa berdampak pada ekonomi warga. Termasuk ketersedian bahan makanan pokok.

Sidak dilakukan di gudang bulog di Desa Candirejo, Loceret. Dari sana, rombongan menuju Pabrik Gula (PG) Lestari di Patianrowo. “Stok beras dan gula masih aman,” ujar Bupati Novi bersama Wabup Marhaen Djumadi, Plt Sekda Nursolekan, dan sejumlah pejabat itu.

Lebih jauh bupati muda itu mengungkapkan, stok beras di Nganjuk saat ini mencapai 32 ribu ton. Jumlah tersebut masih akan bertambah setelah panen raya April nanti. Dia memprediksi sedikitnya ada 24 ribu ton beras yang dipanen.  

Dengan panenan itu, suami Yuni Rahma Hidhayat ini optimistis stok beras Nganjuk masih mencukupi. Apalagi, dia sudah menginstruksikan agar hasil panenan Nganjuk tidak dibawa ke luar Kota Angin. “Dispertan akan berkoordinasi dengan gapoktan (gabungan kelompok tani, Red). Mereka harus bersinergi dengan bulog,” lanjutnya. 

Usai memastikan stok beras mencukupi, Bupati Novi dan rombongan langsung menuju PG Lestari. Dari sana diketahui jika stok gula di pabrik sebanyak 256, 649 ribu ton.

General Manager PG Lestari Marshal G. Pattiasina menyebut, stok di gudang III itu merupakan akumulasi dari tahun 2016 hingga 2019 lalu. 
Rencananya, gula tersebut akan diproses kembali tahun ini agar bisa memenuhi standar dinas perindustrian dan perdagangan (disperindag). “Akan direproses musim giling tahun ini,” sambung pria yang akrab disapa Marshal itu.

Melihat stok yang mencapai ribuan ton, Novi mengaku lega. Sebab, kebutuhan gula Nganjuk dalam setahun diprediksi mencapai 95 ton. “Itu khusus untuk gula konsumsi warga. Di luar kebutuhan gula produksi,” sambung Novi.

Setelah memastikan kebutuhan gula dan beras tercukupi,  bapak empat anak itu berencana untuk melakukan operasi pasar. Operasi pasar pertama dilakukan di Pasar Wage I dan Pasar Wage II. Selanjutnya, titik lain akan digelar di Pasar Berbek. Berapa jumlah beras yang akan digelontor dalam masa penanganan Covid – 19 ini?

Novi menyebut pihaknya masih akan merapatkan lebih lanjut dengan tim gabungan. Yang jadi perhatian pemkab saat dilakukan operasi pasar adalah tindakan penimbunan yang biasanya dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. “Saya sudah berkoordinasi dengan aparat penegak hukum baik dari kepolisian, kejaksaan dan TNI untuk ikut mengawasi pelaksanaan operasi pasar,” bebernya sembari meminta agar penimbun ditindak tegas.

Ditanya tentang potensi terjadinya penimbunan, Novi berujar, warga yang membeli sembako di operasi pasar harus menaati protokol kesehatan.

Mulai tidak bergerombol, memakai masker, hingga meletakkan tempat cuci tangan di lokasi operasi pasar. “Petugas pasar atau yang melaksanakan operasi pasar ini harus mengetahui protokoler itu,” tegasnya.


Reporter : Samsul Arifin

Editor : BJ Kusumo

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *