srtv.co.id NGANJUK | KH Abdurahman Wahid (Gus Dur) telah meninggalkan kita semua. Tidak terasa waktu telah berjalan selama 10 Tahun. Tentu waktu yang tidak pendek. Namun ajaran Gus Dur, sampai hari ini masih menjadi refrensi banyak pihak dalam menjalani hidup berbangsa dan bernegara.
Gus Dur, sebagaimana yang disampaikan oleh Putrinya Allisa Wahid, saat memberikan sambutan dalam satu acara, adalah sosok yang sederhana . Sederhana sebagimana cerita Mbak Allisa bahwa Gus Dur tidak pernah memiliki uang. Punya banyak uang di laci kantornya, tapi bukan diperuntukkan untuk diri dan keluarganya, tapi diberikan kepada orang yang lebih membutuhkannya. Sampai suatu saat pernah pinjam kepada putrinya tersebut. Padahal Gus Dur adalah seorang tokoh besar dan mantan Presiden RI ke 4.
Di samping memiliki sifat sederhana, menurut Mbak Allisa, Gus Dur memiliki sifat humanis. Sebagimana yang diteladankan Gus Dur saat menjadi presiden RI, memberikan penghargaan atas kehendak dan keinginan warga Papua, Sampai warga Papua menuntut ingin memisahkan diri dari NKRI yang disebabkan tidak ada penghargaan eksistensi bagi mereka. Maka saat Gus Dur berkuasa memberikan penghargaan terhadap apa yang menjadi kehendak dan keinginan warga Papua. Sehingga akhirnya Irian Jaya yang diganti menjadi Papua tetap dalam pangkuan Ibu Pertiwi.
Selanjutnya Gus Dur juga mengangkat harkat dan martabat warga etnis Tionghoa yang ada di Indonesia. Sebelumnya warga Tionghoa selalu dalam posisi didiskriminasikan. Bahkan Gus Dur demi kamunusiaan sebagai presiden meminta maaf kepada korban pemberontakan tragedi 1965. Hal yang tidak pernah dilakukan atau mungkin sulit dilakukan oleh presiden lainnya.
Semua dari apa yang dilakukan Gus Dur adalah demi dan atas nama keamnusiaan. Di atas politik adalah kemanusiaan. Kemanusiaan adalah nilai yang harus dijunjung diatas segalanya. Makna dari semuanya bahwa Gus Dur mewujudkan dan mengimplementasikan nilai kemanusiaan dengan memandang manusia memiliki posisi, peran, hak, dan kewajiban yang sama. Tingkat ketaqwaan kepada Tuhan YME yang membedakannya, sebagaimana ajaran dalam Islam. Ajaran kemanusia memberikan dampak lahirnya kesamaan derajat bagi semua manusia.
Kesederhanaan dan kemanusiaan (humanis) inilah yang harus terus kita teladani dari Gus Dur. Dengan kesederhanaan akan membangun diri kita sebagai makhluk yang tidak memdewakan harta benda, tapi melahirkan sifat ketundukan dan kepatuhan sebagai hamba. Dan akan melahirkan kesalehan sosial sebagaimana teladan Gus Dur. Dengan kemanusiaan akan melahirkan kepedulian sesama dan saling untuk mengangkat harkat dan martabat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara juga sebagaimana teladan Gus Dur. Untuk Gus Dur Al Fatihah …!
PENULIS : M. Ali Anwar
Penulis adalah pegiat literasi dan Aktifis Muda Nahdlatul Ulama Nganjuk