Pos Pengaduan Convid-19 deteksi 125 ODR, Perangkat Desa Gotong – Royong Bagikan Vitamin dan Sembako – srtv.co.id

srtv.co.id Nganjuk | Dampak Pendemi Covid – 19, membuat semua aspek harus berjibaku untuk melakukan perlawana menangkal pemaparan Virus ini, tidak sedikit kendala yang dihadapi di tingkat desa Mulai dari Petugas Kesehatan sesuai SOP diharab pemda Segera mencairkan DD dan ADD sehingga lebih memudahkan desa dalam pengaan covid – 19.

Posko Pengaduan Covid-19 Gejagan

Langkah prefentif, dan inspiratif yang dilakukan pemerintah Desa Gejagan perlu di tularkan kepada seluruh perangkat Desa di Nusantara, mengingat perlunya kerja cepat dan tepat, untuk memerangi Covid-19.

Himbauan Bupati Nganjuk

Meski banyakanya kendala yang dialami tidak menyurutkan semangat, gotorong – royong Perangkat Desa dan para relawan, salah satunya dengan cara melakulan Patungan oleh seluruh perangkat Desa dan hasil patungan tersebut di pergunakan untuk pembagian sembako, dan penyemprotan masal kepada seluruh rumah warga.

Pemeriksaan ODR Zona Merah

Kades Gejagan Dedy Nawan MK mengatakan “perlunya gotong – royong untuk melakukan gerakan mengkal, pendemi Covid-19, meski DD maupun ADD belum Juga cair, tidak menyurutkan perangkat desa untuk melakukan bahu membahu kepada seluh warga masyarakat gejagan”. Jelasnya.

Ditambahkan Dedy Nawan “terus bertambahnya ODR diakibatkan maraknya warga masyarakat yang pulang dari perantauan, dari pekerja, mahasiswa, para santriwan dan santriwati yang rata – rata pulang dari zona merah pihak desa membuka Posko Pengaduan Covid-19, untuk di lakukan pendataan dan pemberian vitamin dan menganjurkan karantina hingga 14 hari kedepa”. Jelasnya.

Sementara itu Benedikta Sucining Tiyas Bidan desa Gejagan mengatakan “terus bertambahnya Orang Dalam Resiko melakukan pemeriksaa, mulai dari mana, mengunakan alat transpotasi apa, dan memberikan vitamin C Untuk kekebalan tubuh”. Paparnya.

Menurut data sementara “perhari ini ada sekitar 125 orang yang terpantau telah baru selesai melakukan perjalanan dari Malang, Surabaya, Sidoarjo, Gersik, dan Jakarta, yang menurut data sementara termasuk dalam kategori zona merah, pulang ke kampung halamannya”. Jelas bidan.

Semantara itu Irsat salah satu mahasiwa dari semarang mengaku “kahawatir karena di tempatnya tinggal di semarang termasuk zone merah ada dua orang meninggal dunia terkonfirmasi covid-19, dengan adanya posko pengaduan covid-19 yang ada di desa Gejagan ini merasa sedikit bernafas lega, karena bisa melakukan penaganan secara cepat dan tepat sasaran”. Jelasnya.

Reporter : Samsul Arifin

Editor : BJ. Kusumo

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *