BUDAYA  

Jasa Penukaran Uang Lebaran, Makan Badan Jalan – srtv.co.id

Jasa Penukaran Uang Lebaran, Makan Badan Jalan – srtv.co.id

srtv.co.id Pacitan, Penjaja jasa penukaran uang musiman menjelang Lebaran di Pacitan mendapat teguran oleh sejumlah petugas PAM pengamanan Lebaran. Hal ini karena, peletakan papan banner yang bertuliskan ‘Jasa Penukaran Uang’ terlihat memakan badan jalan.

Meski ditegur dari petugas, salah seorang penyedia jasa penukaran uang asal Solo, Jawa Tengah yang mangkal di Jalan Panglima Sudirman, Kelurahan Baleharjo Pacitan merasa tidak keberatan dan berjanji akan menuruti himbauan dari petugas.

“Ya tidak apa-apa, kita tidak merasa keberatan dapat teguran,” kata Rama kepada awak media di sela-sela memindahkan lapaknya, Rabu (29/05/2019).

Pria 23 tahun ini menambahkan, selama menjadi penyedia jasa penukaran uang di Pacitan yang sudah memasuki tahun ke-3. Ia mengaku baru kali ini mendapat teguran dari petugas, karena sebelumnya tidak pernah ditegur.

“Sudah tiga tahun ini di sini (Pacitan), tapi baru ini tadi dapat teguran. Kalau sudah ditegur ini ya kita mengikuti, disuruh mundur ya mundur,” imbuhnya.

Sementara itu, Tondo, salah satu petugas PAM dari Dinas Perhubungan (Dishub) Pacitan yang bertugas di depan Gedung Gasibu mengatakan, bahwa teguran yang diberikan tersebut bukan berarti melarang untuk menggelar lapaknya, akan tetapi demi keselamatan karena berada di bahu jalan yang terkadang menjadi keluhan pengguna jalan.

“Jadi, kita tidak mau mengambil risiko, karena ini kan jalan umum banyak kendaraan. Jadi kita sarankan untuk lebih minggir atau di luar bahu jalan,” ujarnya, seusai memberikan teguran kepada seorang penyedia jasa penukaran uang.

Tondo menambahkan, jasa penukaran uang musiman tersebut memang selalu muncul setiap menjelang Hari Raya Idul Fitri yang biasanya terlihat setiap H-10 hingga H-0 Lebaran. Menurutnya, penjaja jasa tersebut sudah sering mendapat teguran oleh petugas. Terutama karena peletakan papan banner berada di bahu jalan.

“Ya, yang namannya orang cari rezeki ini kan di tempat mana yang ramai. Kami juga tidak melarang, tapi ya jangan di bahu jalan,” tuturnya mengakhiri.

Reporter : Rojihan

Editor : Bagus Jatikusumo

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *