BATU, SRTV.CO.ID — Pemerintah Kota Batu bergerak cepat menyikapi kecelakaan lalu lintas fatal yang terjadi di Jalan Rajekwesi atau jalur tanjakan Klemuk, Kelurahan Songgokerto. Insiden tersebut mengakibatkan kerusakan kendaraan serius serta menelan korban jiwa, sehingga memicu evaluasi menyeluruh terhadap aspek keselamatan jalan.
Wali Kota Batu Nurochman bersama Wakil Wali Kota Heli Suyanto, Ketua DPRD Kota Batu Didik Subianto, dan Kapolres Batu AKBP Andi Yudha Pranata turun langsung meninjau lokasi kejadian pada Senin (29/12). Peninjauan ini dilakukan guna memastikan langkah penanganan yang tepat dan segera demi menjamin keselamatan pengguna jalan.
Rombongan didampingi sejumlah pejabat terkait, di antaranya Kepala Dinas PUPR Kota Batu, perwakilan Dinas Perhubungan, Diskominfo, Camat Songgokerto, Lurah Songgokerto, serta relawan jalur Klemuk.
Berdasarkan hasil tinjauan lapangan, Wali Kota Batu menilai kondisi kontur dan trase Jalan Klemuk memiliki tingkat risiko kecelakaan yang tinggi. Oleh karena itu, diperlukan penanganan serius dan terukur untuk mencegah terulangnya kejadian serupa, terutama di tengah meningkatnya arus kendaraan selama libur Natal dan Tahun Baru.
Sebagai langkah darurat, Pemerintah Kota Batu memutuskan menutup sementara jalur Klemuk dari arah Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang. Penutupan dilakukan secara total demi mengutamakan keselamatan pengguna jalan.
“Untuk sementara, jalur Klemuk dari arah Pujon kami tutup total. Tidak ada kendaraan yang diperbolehkan melintas demi keselamatan,” tegas Nurochman.
Sementara itu, akses dari arah bawah Kelurahan Songgokerto masih dibuka secara terbatas dan hanya diperuntukkan bagi kendaraan roda dua. Pemerintah juga akan menambah rambu peringatan dan imbauan keselamatan, khususnya di sisi jalur dari arah Pujon yang dinilai paling rawan.
Pemkot Batu juga meminta Diskominfo berkoordinasi dengan pihak Google Maps agar jalur Klemuk tidak ditampilkan sebagai rute alternatif selama masa penutupan. Langkah ini diambil untuk mencegah pengendara, terutama dari luar daerah, diarahkan ke jalur berisiko tinggi.
“Kami tidak ingin pengguna jalan yang tidak mengenal kondisi wilayah justru diarahkan melewati jalur berbahaya ini,” ujarnya.
Untuk penanganan jangka pendek, pemerintah akan menaburkan pasir dan sekam di sejumlah titik rawan guna meningkatkan daya cengkeram permukaan jalan serta meminimalisir risiko kecelakaan. Pengamanan tambahan juga akan dilakukan dalam satu hingga dua hari ke depan.
Sementara untuk solusi jangka panjang, Pemkot Batu akan segera melakukan kajian pembangunan trase baru dengan desain tikungan yang lebih aman. Mengingat lokasi berada di kawasan kehutanan, koordinasi dengan Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur akan menjadi bagian dari proses perencanaan.
“Kami menargetkan kajian trase baru rampung pada 2026 agar solusi permanen dapat segera direalisasikan,” tambah Nurochman.
Di akhir keterangannya, Wali Kota Batu mengimbau masyarakat untuk sementara waktu menghindari Jalan Rajekwesi atau jalur tanjakan Klemuk dan mematuhi kebijakan penutupan demi keselamatan bersama.
“Keselamatan masyarakat adalah prioritas utama. Kami mohon kerja sama semua pihak untuk mematuhi kebijakan ini,” pungkasnya.***
Reporter : Arief Prabowo
Editor : AMS












