Berita  

BUMDes Podorejo Fokus Budidaya Patin dan Ayam Petelur Saat Monev BUMDes Tulungagung

Kabid Ketahanan Ekonomi dan Lingkungan, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Tulungagung, Wahyu Yuniarko saat memberikan pernyataan terkait BUMDes Podorejo (isal)

TULUNGAGUNG, SRTV.CO.ID — Kinerja Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di Kabupaten Tulungagung sepanjang 2025 menunjukkan perkembangan yang positif. Salah satu BUMDes bahkan mulai memperluas unit usaha di sektor ketahanan pangan melalui budidaya ikan patin dan peternakan ayam petelur, yang kini telah memberikan hasil nyata.

Kepala Bidang Ketahanan Ekonomi dan Lingkungan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Tulungagung, Wahyu Yuniarko, mengatakan pihaknya secara rutin melakukan monitoring dan evaluasi (monev) terhadap pengelolaan BUMDes di sejumlah desa. Salah satu BUMDes yang menjadi fokus evaluasi adalah BUMDes Desa Podorejo, Kecamatan Sumbergempol.

Dalam monev tersebut, BUMDes Podorejo diketahui mengelola dua unit usaha utama yang mendukung ketahanan pangan desa, yakni budidaya ikan patin dan peternakan ayam petelur. Tim DPMD turun langsung ke lokasi untuk meninjau perkembangan usaha tersebut.

BUMDes Desa Podorejo mengelola usaha ikan patin dan ayam petelur. Kami melakukan peninjauan langsung untuk memastikan pengelolaan berjalan sesuai perencanaan,” ujar Wahyu, Minggu (28/12/2025).

Hasil evaluasi menunjukkan kedua unit usaha tersebut mengalami perkembangan yang cukup pesat. Padahal, kegiatan budidaya ikan patin dan peternakan ayam petelur baru dimulai pada Oktober 2025. Memasuki awal Desember, hasil produksi sudah mulai terlihat.

Ayam petelur yang dikelola BUMDes Podorejo telah mulai menghasilkan telur dan dipasarkan, sementara ikan patin juga menunjukkan pertumbuhan signifikan dan diperkirakan siap panen dalam waktu dekat.

Perkembangannya tergolong cepat. Ayam petelur sudah mulai berproduksi dan hasilnya dijual, sedangkan ikan patin juga tumbuh besar dan segera dipanen,” jelas Wahyu.

Dari sisi pemasaran, Wahyu menyebut tidak ditemukan kendala berarti. Telur ayam dipasarkan melalui pengepul serta dijual langsung kepada masyarakat Desa Podorejo dan wilayah sekitarnya. Bahkan, pengelola BUMDes membuka peluang kerja sama dengan dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) setempat.

Menurutnya, keberhasilan BUMDes Podorejo menjadi indikator positif pemanfaatan Dana Desa. Dengan dukungan modal sekitar Rp200 juta yang bersumber dari Dana Desa (DD), BUMDes dinilai mampu mengelola usaha secara produktif sekaligus berkontribusi pada penguatan ketahanan pangan di tingkat desa.

Produksi telur berlangsung setiap hari dengan jumlah yang cukup besar. Ini membuka peluang kerja sama dengan dapur SPPG dan harus dimanfaatkan secara maksimal,” pungkasnya.*

Reporter : Mochammad Sholeh Sirri
Editor : AMS

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *