Berita  

Kasus Stunting Nganjuk Meningkat Sentuh 3.394 Balita, Tanjunganom Sumbang Kasus Terbanyak

Nganjuk, SRTV.CO.ID – Jumlah balita yang teridentifikasi mengalami stunting di Kabupaten Nganjuk mengalami kenaikan signifikan sepanjang tahun 2025.

Data terbaru dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Nganjuk mencatat angka stunting telah mencapai 3.394 balita per Oktober 2025.

Angka ini melonjak tajam dibandingkan dengan catatan akhir tahun sebelumnya.

Pada Desember 2024, kasus stunting di Nganjuk tercatat sebanyak 3.196 kasus, menunjukkan adanya penambahan lebih dari 190 kasus dalam kurun waktu sepuluh bulan.

Kenaikan ini menjadi sorotan serius mengingat dampak stunting yang bersifat permanen terhadap kualitas sumber daya manusia (SDM) di masa depan.

Peningkatan kasus ini terdistribusi tidak merata di seluruh wilayah Nganjuk. Dari pengukuran yang dilakukan di 1.294 Posyandu di 20 kecamatan, Kecamatan Tanjunganom menjadi wilayah dengan catatan kasus stunting terbanyak, yaitu mencapai 573 balita.

Sementara itu, Kecamatan Pace menjadi wilayah dengan angka stunting paling rendah, hanya mencatat 33 balita.

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Nganjuk, I Ketut Wijayadi, menjelaskan bahwa tingginya angka di Tanjunganom dipengaruhi oleh faktor luas wilayah dan jumlah desa yang besar.

Wijayadi juga mengklarifikasi bahwa kondisi stunting tak selalu beriringan dengan kekurangan gizi ekstrem. Namun, Dinkes mencatat adanya kasus gizi buruk pada balita stunting.

“Ada yang stunting tapi gizinya baik, bahkan ada yang gemuk. Tercatat Oktober kemarin terdapat 62 balita yang mengalami stunting sekaligus gizi buruk,” jelas I Ketut Wijayadi, Kamis (27/11/2025).

Ia menegaskan bahwa faktor penyebab stunting sangat kompleks dan tidak dapat direduksi hanya sebagai masalah kekurangan gizi.
Melainkan juga mencakup aspek lingkungan dan sosial.

Faktor-faktor tersebut meliputi pola asuh yang kurang tepat, kondisi sanitasi yang buruk, situasi sosial-ekonomi, hingga status kesehatan ibu sejak masa remaja.

Dampak jangka panjang stunting sangat merugikan, termasuk gangguan pertumbuhan otak, daya tahan tubuh lemah, serta menurunnya kualitas SDM saat dewasa.

Reporter : Inna Dewi Fatimah
Editor : Tim Redaksi SRTV

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *