Nganjuk, SRTV.CO.ID – Warga Desa Banaran, Kecamatan Pace, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, mengeluhkan kondisi jalan yang rusak parah selama empat tahun terakhir.
Jalan yang merupakan satu-satunya akses menuju SMP 2 Banaran ini terabaikan oleh pemerintah kabupaten dan dinas terkait, sehingga membahayakan keselamatan pengguna jalan, terutama para siswa.
Kerusakan paling parah terjadi di jalur Banaran arah Desa Kenep sepanjang kurang lebih 350 meter.
Kondisi jalan yang berlubang dan sulit dilalui seringkali menyebabkan kecelakaan. Seorang warga bernama Sugiono mengungkapkan kekesalannya.
“Hampir setiap hari ada kemacetan dikarenakan kerusakan jalan. Pengendara motor sering mengalami ban pecah, dan tidak jarang ada yang terjatuh hingga harus dilarikan ke puskesmas,” ujarnya, Minggu (21/9/2025)
Menurut Sugiono, kerusakan jalan ini juga mengganggu aktivitas perekonomian warga. Ia mendesak Pemkab Nganjuk dan dinas terkait untuk segera mengambil tindakan serius.
Senada dengan Sugiono, Kepala Desa Banaran, Aly, membenarkan bahwa kondisi jalan sangat memprihatinkan.
Ia mengungkapkan bahwa pihak desa sudah berulang kali mengusulkan perbaikan jalan melalui musyawarah rencana pembangunan (musrenbang) di tingkat kecamatan.
“Sudah tiga kali usulan, tapi tidak ada tanggapan sama sekali dari Pemkab. Kerusakan jalan ini sudah hampir empat tahun dan belum ada respons,” kata Aly.
Merasa diabaikan, warga Desa Banaran mengancam akan melakukan aksi protes.
“Jika dalam waktu dekat jalan ini tidak kunjung diperbaiki, kami akan melakukan gotong royong menanami pohon pisang di sepanjang jalan yang rusak,” tegas Sugiono.
Ancaman ini menjadi simbol kekecewaan warga terhadap lambatnya respons pemerintah daerah dalam menangani masalah infrastruktur yang vital bagi keselamatan dan kesejahteraan masyarakat.
Reporter : Bon
Editor : Tim Redaksi SRTV












