Januari–Agustus 2025, 410 Warga Jombang Resmi Diberangkatkan Jadi PMI ke Berbagai Negara

JOMBANG, SRTV.CO.ID – Sepanjang periode Januari hingga Agustus 2025, tercatat sebanyak 410 warga Kabupaten Jombang resmi berangkat menjadi Pekerja Migran Indonesia (PMI) ke berbagai negara. Dari jumlah tersebut, mayoritas adalah perempuan, yakni 310 orang, sementara sisanya 100 orang laki-laki.

Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Jombang, Isawan Nanang Risdianto, mengungkapkan bahwa penempatan PMI asal Jombang masih didominasi kawasan Asia dan Afrika.

“Jadi sampai Agustus itu ada 410 orang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 372 orang bekerja di wilayah Asia dan Afrika, 24 orang di Eropa dan Timur Tengah, serta 14 orang lainnya di kawasan Amerika dan Pasifik,” terang Isawan, Rabu (17/9/2025).

Perluasan Pasar Kerja Internasional

Isawan menegaskan, Pemkab Jombang terus berupaya membuka peluang kerja seluas-luasnya bagi warganya, tidak hanya di dalam negeri tetapi juga ke luar negeri.

Kades Dadapan Dijebloskan Penjara Korupsi 1 Milyar Detak Jantung Camat Ngronggot Berdetak Kencang

“Pada intinya, kami ingin memperluas pasar kerja. Masyarakat Jombang bisa bekerja baik di tingkat nasional maupun internasional. Hal ini juga bagian dari ikhtiar pemerintah daerah dalam menekan angka pengangguran sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” tambahnya.

Sebagai langkah pendukung, tahun ini Disnaker menjalin kerja sama dengan tiga Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) yang memiliki job order langsung dari luar negeri. Kerja sama tersebut bertujuan agar calon PMI memiliki keterampilan yang sesuai standar kebutuhan negara tujuan.

“Tahun ini kami menggandeng tiga LPK. Mereka akan melatih anak-anak Jombang agar memiliki standar kompetensi, mulai dari kemampuan bahasa asing, etika kerja, hingga keterampilan teknis yang sesuai dengan kebutuhan luar negeri,” jelas Isawan.

Program Pelatihan untuk Calon PMI

Beberapa pelatihan yang sudah digelar diantaranya:

  • Housekeeper untuk kapal pesiar dan hotel internasional.

  • Housekeeper khusus untuk Hong Kong, dengan standar keterampilan yang berbeda.

  • Bidang kesehatan dan layanan untuk penempatan di Jepang.

Dengan adanya program tersebut, Disnaker berharap warga Jombang tidak hanya mampu bekerja di lingkup lokal, tetapi juga bisa bersaing di dunia internasional.

Babinsa Koramil 0810/01 Dampingi warga melaksanakan pembangunan Rutilahu Mewujudkan kesejahteraan

“Kami berharap warga Jombang bisa menjadi tenaga kerja yang terampil, berdaya saing, dan mampu memberikan kontribusi baik bagi keluarga maupun bangsa,” imbuhnya.

Data Tiga Tahun Terakhir: Fluktuatif

Berdasarkan catatan resmi Disnaker Jombang, jumlah PMI asal Jombang dalam tiga tahun terakhir menunjukkan fluktuasi.

  • Tahun 2022: 365 orang (339 di Asia-Afrika, 20 di Eropa–Timur Tengah, dan 6 di Amerika–Pasifik).

  • Tahun 2023: meningkat signifikan menjadi 601 orang (575 di Asia-Afrika, 19 di Eropa–Timur Tengah, dan 7 di Amerika–Pasifik).

  • Tahun 2024: sedikit menurun menjadi 596 orang (550 di Asia-Afrika, 39 di Eropa–Timur Tengah, dan 7 di Amerika–Pasifik).

Angka tahun 2025 yang sudah mencapai 410 orang dalam delapan bulan pertama, dinilai menunjukkan tren positif dan berpotensi melampaui capaian tahun sebelumnya apabila pengiriman tenaga kerja tetap konsisten hingga akhir tahun.

Peluang dan Tantangan

Meski peluang kerja luar negeri semakin terbuka, pemerintah daerah juga mengingatkan agar calon PMI tetap waspada dan memilih jalur resmi. Dengan jalur resmi, calon pekerja tidak hanya mendapatkan jaminan perlindungan hukum, tetapi juga akses terhadap fasilitas pelatihan dan sertifikasi yang diakui secara internasional.

Kerjasama TNI Bersama Banser, TNI dan Banser berpatroli bersama untuk menjaga keamanan masyarakat.

“Pemerintah daerah akan terus memantau proses penempatan PMI asal Jombang agar sesuai prosedur dan menjamin hak-hak pekerja terlindungi,” pungkas Isawan.

Reporter: Agung Pamungkas
Editor: Shadinta Aulia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *