JOMBANG, SRTV.CO.ID – Cuaca tak menentu belakangan ini ternyata tidak menyurutkan semangat para petani bayam di Kecamatan Kudu, Kabupaten Jombang. Harga jual yang stabil justru membawa harapan baru, seperti yang dialami Sutrisno, petani asal Dusun Caben, Desa Sumberteguh, Kecamatan Kudu, Senin (1/9/2025).
Menurut Sutrisno, harga bayam saat ini berada di kisaran Rp30 ribu hingga Rp33 ribu per kilogram.
“Kalau kontrakan harganya Rp30 ribu sampai Rp31 ribu, tapi kalau lokal bisa sampai Rp33 ribu per kilo,” ujarnya.
Dandim Nganjuk Bersama Forkopimda Adakan FGD Bahas Strategi Cipta Kondisi Harkamtibmas
Meski panen kali ini menggembirakan, ia mengakui masih menghadapi tantangan, terutama serangan hama kupu-kupu dan tingginya biaya pengobatan tanaman. Bayam yang ditanamnya membutuhkan waktu sekitar 85 hari untuk dipanen. Namun, dengan sistem bedeng, panen bisa lebih cepat, yakni 65 hari.
Dengan total biaya tanam mencapai Rp11 juta, Sutrisno berharap hasil panennya kali ini bisa menutup biaya produksi sekaligus memberi keuntungan.
“Kalau panen berhasil dapat 9 kwintal, dengan harga Rp33 ribu per kilo, alhamdulillah masih untung,” katanya dengan wajah cerah.
Ia menambahkan, pilihannya menanam bayam juga didorong oleh faktor cuaca yang tidak menentu. Rencana menanam tembakau dan jagung urung dilakukan karena dinilai rawan gagal akibat hujan ekstrem dan serangan hama ulat.
Dandim Nganjuk Dan Forkopimda Gelar Patroli Skala Besar Cipta Kondisi Harkamtibmas
Sutrisno bahkan sempat mengalami kegagalan dua kali tanam akibat banjir. Baru pada upaya ketiga kali ini, tanamannya berhasil panen.
“Yang pertama banjir, tanam lagi banjir lagi, baru yang ketiga ini bisa panen,” tuturnya.
Kini, stabilnya harga bayam menjadi harapan baru bagi para petani di wilayah Kudu.
“Semoga harga bayam tetap bagus seperti sekarang. Kalau bisa terus naik ya alhamdulillah,” pungkasnya.
Reporter: Agung
Editor: Shadinta
