Berita  

Tingkat Kemiskinan Kabupaten Madiun di Tahun 2024 Capai 10,63 Persen, Ini Langkah Bupati dan Dinsos

Madiun, SRTV.CO.ID –  Kabupaten Madiun tercatat menjadi salah satu daerah dengan tingkat kemiskinan tertinggi di wilayah Mataraman Jawa Timur.

Berdasarkan data terbaru Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat kemiskinan di wilayah ini tercatat mencapai 10,63 persen.

Bupati Madiun Heri Wuryanto menyatakan komitmennya untuk menurunkan angka kemiskinan melalui pendekatan yang lebih terstruktur dan akurat.

Dalam dialog bersama pilar-pilar sosial, ia mengatakan pentingnya validitas Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) sebagai basis kebijakan yang tepat sasaran.

“Permasalahannya, teman-teman saat ini hanya melakukan rutinitas. Padahal DTSEN ini harus benar-benar valid. Tanpa data yang akurat, target penurunan kemiskinan sulit dicapai,” ujarnya.

Lebih lanjut, ia mengatakan berbagai program sebenarnya telah digulirkan, namun kendala utama justru terletak pada kemiskinan struktural yang sulit diurai tanpa dukungan lintas sektor.

Menurutnya, pendidikan alternatif seperti Sekolah Rakyat, pelatihan peningkatan kapasitas, serta program Ramah Investasi yang diinisiasi Pemkab menjadi bagian dari upaya penanggulangan jangka panjang.

“Program Ramah Investasi tidak hanya mendongkrak ekonomi daerah, tapi juga membuka peluang kerja. Harapannya ini bisa mengurangi pengangguran, yang merupakan salah satu penyebab kemiskinan,” tuturnya,

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Sosial Kabupaten Madiun, Hendro Suwondo, menyebutkan bahwa pemerintah daerah telah menyusun strategi konkret. Selain penguatan basis data, langkah-langkah seperti penyaluran bantuan sosial (Bansos) dan program peningkatan pendapatan masyarakat menjadi fokus utama.

“Kami ingin mendorong agar para pilar sosial lebih maksimal di lapangan. Dengan sinergi yang kuat, kami optimistis angka kemiskinan bisa ditekan secara bertahap,” ujar Hendro.

Meski berbagai program digulirkan, para pengamat menilai bahwa penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Madiun memerlukan perombakan pendekatan.

Reporter: Rio Hermawan

Editor: Tim Redaksi SRTV

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *