Berita  

DPRD Nganjuk Gelar Rapat Dengar Pendapat, Bahas Serapan Gabah Petani oleh Bulog

Nganjuk, SRTV.CO.ID – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Nganjuk menggelar rapat kerja dan dengar pendapat gabungan Komisi II dan IV pada Rabu (26/3/2025) di ruang pertemuan Gedung DPRD Nganjuk. Rapat ini membahas permasalahan penyerapan hasil panen gabah petani oleh Bulog.

Rapat dihadiri oleh berbagai pihak terkait, antara lain Dandim 0810/Nganjuk, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Nganjuk, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Nganjuk, Kepala Bulog Cabang Kediri, Ketua DPC Asosiasi Kepala Desa (AKD) Kabupaten Nganjuk, dan Aliansi Mahasiswa.

Wakil Ketua DPRD Nganjuk, Jianto, yang juga Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Nganjuk, menjelaskan bahwa rapat ini diadakan karena adanya keluhan dari petani terkait kurang maksimalnya penyerapan gabah oleh Bulog.

“Alhamdulillah, pada siang hari ini sudah bisa menemukan beberapa solusi. Solusi-solusi yang bisa dihasilkan? Pertama itu masyarakat memang kurang paham bahwa Bulog itu menerimanya adalah kering panen. Sehingga kalau yang basah itu tidak bisa menerima,” ujar Jianto.

Sementara itu, Wakil Ketua Sementara DPRD Nganjuk, Ulum Basthomi, menekankan pentingnya keterbukaan dan pengawasan dalam proses penyerapan gabah.

“Kita juga akan kawal. Jadi kita sudah terbuka. Kalau memang ada kendala, tolong disampaikan ke kita. Kepala Bulog juga harus welcome terbuka. Kalau ada telepon dari tokoh masyarakat, baik kepala desa, teman-teman di BPD terkait hal penyerapan gabah juga harus diterima. Itu sudah ada pengawasan kita nanti,” kata Ulum.

Semenetra Kepala Cabang Bulog Kediri, Imam Mahdi, menjelaskan bahwa Bulog telah menyerap 10.429 ton gabah di Nganjuk hingga Selasa (25/3/2025) malam.

“Enggak mungkin kan kami kemudian sudah menjadwalkan ke kami, terus kemudian kami tolak kan enggak mungkin. Ya kan gitu. Jadi posisinya setelah dia apa melakukan penjatuhkan, terus kemudian kita berikan komision pembayaran,” jelasnya.

“Artinya siapa saja sebenarnya bisa mengirim ke Bulog tanpa pengawalan gitu Pak? Lupa. Aturannya harusnya ada pengawalan dari BPL dan Bappil, Pak. Ya seperti itu. Tuh, seperti itu,” sambungnya.

Imam Mahdi menambahkan bahwa target penyerapan gabah di Nganjuk adalah sekitar 17.600 ton.

Reporter : Ahmad Zaki Mawardi
Editor : Tim Redaksi SRTV

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *