Nganjuk, SRTV.CO.ID – Bupati Nganjuk, Marhaen Djumadi, bersama petani dan puluhan Kepala Desa se-Kabupaten Nganjuk mendatangi Kantor Bulog di Kecamatan Loceret, Kabupaten Nganjuk, pada Senin (25/3/2024).
Kedatangan mereka bertujuan untuk memperjuangkan hak-hak petani yang hasil panen padinya belum terserap maksimal oleh Bulog Kantor Cabang Kediri, khususnya di wilayah Nganjuk.
Para petani mengeluhkan harga gabah kering panen (GKP) yang anjlok di tingkat tengkulak. Jika Bulog membeli, harga GKP ditetapkan sebesar Rp 6.500 per kilogram. Namun, kenyataannya, tengkulak hanya berani membeli dengan harga sekitar Rp 5.000 per kilogram, yang jelas merugikan petani.
“Kami datang ke sini untuk memastikan Bulog menyerap seluruh hasil panen petani di Nganjuk dengan harga yang layak. Petani adalah tulang punggung pertanian kita, dan mereka berhak mendapatkan harga yang adil atas kerja keras mereka,” tegas Marhaen.
Dalam pertemuan tersebut, Bupati Marhaen Djumadi didampingi oleh Wakil Bupati Nganjuk, Trihandy Cahyo Saputro, dan Ketua Asosiasi Kepala Desa (AKD) Nganjuk, Dedy Nawan. Hadir pula Pemimpin Perum Bulog Kantor Cabang Kediri, Imam Mahdi.
Ketua AKD Nganjuk, Dedy Nawan, menambahkan bahwa para Kepala Desa siap mendukung penuh upaya Bupati dalam memperjuangkan hak-hak petani.
“Kami para Kepala Desa akan terus mengawal proses penyerapan gabah ini hingga tuntas. Kami tidak ingin petani di Nganjuk terus merugi,” ujar Dedy.
Pemimpin Perum Bulog Kantor Cabang Kediri, Imam Mahdi, berjanji akan segera menindaklanjuti aspirasi para petani dan Pemerintah Kabupaten Nganjuk.
“Kami akan berkoordinasi dengan pusat untuk meningkatkan penyerapan gabah di Nganjuk. Kami juga akan memastikan harga pembelian sesuai dengan HPP yang ditetapkan pemerintah,” tutur Imam.
Reporter : Inna Dewi Fatimah
