Berita  

Mengenang Almarhum Siti Nurimamah, Host SRTV dan Produser MBMI

Nganjuk, SRTV.CO.ID – Hidup dan mati adalah takdir Allah. Setiap manusia memiliki waktunya sendiri untuk meninggalkan dunia sesuai dengan qodlo yang telah ditetapkan sejak zaman azali. Kepergian Siti Nurimamah meninggalkan duka mendalam bagi banyak orang, terutama mereka yang mengenalnya sebagai sosok inspiratif di bidang pemberdayaan ekonomi kreatif di Nganjuk.

Nur Imamah adalah seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kementerian Agama yang memiliki kepedulian tinggi dalam membangun keberdayaan masyarakat melalui ekonomi kreatif. Terlepas dari pro dan kontra yang mungkin terjadi, tidak dapat disangkal bahwa beliau adalah perempuan yang cerdas, berani, dan inovatif dalam menjalankan program-program pemberdayaan ekonomi kreatif di Nganjuk.

Dengan tangan dingin dan gagasan kreatifnya, Nur Imamah berhasil menggagas berbagai tempat wisata desa, di antaranya Petung Ulung Sawahan, Kweden Reviw, dan Taman Wisata Manyung. Semua proyek ini lahir dari kolaborasi beliau dengan pemerintah desa serta investor. Bahkan, beliau juga menanamkan modal dalam beberapa proyek tersebut, meskipun pada akhirnya mengalami berbagai tantangan dan menyisakan persoalan yang memiliki versinya masing-masing.

Nur Imamah memiliki visi besar dalam mengembangkan ekonomi kreatif berbasis wisata desa dengan harapan inovasi ini dapat berkembang dan memberi manfaat bagi masyarakat Nganjuk. Meski tidak selalu berjalan mulus, beliau tetap gigih memperjuangkan konsep ini demi kemajuan daerahnya.

Sebagai seorang aktivis pemberdayaan, Nur Imamah tidak lepas dari gesekan dengan berbagai pihak, baik pejabat, kelompok masyarakat, maupun perangkat desa. Namun, semangat dan kepeduliannya dalam membangun Nganjuk tetaplah menjadi warisan berharga. Beliau tak pernah gentar dalam memperjuangkan inovasi dan selalu berusaha melakukan yang terbaik dengan caranya sendiri.

Kegigihan Nur Imamah tercermin dalam kata-kata yang pernah beliau sampaikan: “Aku tidak pernah menyerah tetap berjuang, aku mungkin menangis sesaat, kemudian aku bangkit dan berjuang.”

Kepergian Nur Imamah ke hadirat Allah SWT meninggalkan kesedihan mendalam. Sosok yang turut mempromosikan batik Jaya Stamba ini kini telah tiada. Semoga segala kebaikan yang telah beliau lakukan diterima di sisi-Nya. Kita diajarkan untuk tidak hanya melihat sisi negatif kehidupan seseorang, karena setiap manusia memiliki kesalahan dan dosa yang mungkin tidak disadari.

Nur Imamah adalah manusia biasa yang tentu memiliki kekurangan, namun kebaikan dan dedikasinya dalam membangun ekonomi kreatif di Nganjuk patut dikenang. Kami, para aktivis di Nganjuk, merasa kehilangan sosok yang penuh semangat dalam membangun daerah ini. Semoga akan lahir Nur Imamah-Nur Imamah lain yang meneruskan perjuangannya.

Selamat jalan, Mbak Nur Imamah. Jenengan adalah orang baik. Semoga Allah memberi tempat terbaik di sisi-Nya. Amin.

Penulis : BJ Kusumo

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *