Berita  

Begini Serba-serbi Rangkaian Hari Pers Nasional yang dilakukan PWI Nganjuk, Dari Memandikan ODGJ Sampai Doa Tolak Balak

Nganjuk, SRTV.CO.ID – Setiap insan pers memiliki cara tersendiri untuk merayakan Hari Pers Nasional (HPN) di daerahnya masing-masing, mulai dari yang biasa hingga yang unik.

Begitu pula dengan sekelompok wartawan yang tergabung dalam Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Nganjuk dalam memperingati HPN 2025 dengan rangkaian kegiatan yang penuh makna.

Bagus Jati Kusumo, Ketua PWI Nganjuk mengatakan sejak Hari Sabtu hingga Senin pihaknya telah melaksanakan serangkaian kegiatan. Mulai dari kegiatan sosial peduli orang dalam gangguan jiwa (ODGJ), doa tolak balak dan yang terakhir kemarin, khataman Al-Qur’an dan dilanjutkan tasyakuran bersama Forkopimda Kabupaten Nganjuk.

“Pada hari Senin (10/2/2025), PWI Nganjuk menggelar tasyakuran yang dimulai sejak pagi dengan kegiatan khataman Al-Quran dilanjutkan tasyakuran bersama Forkopimda,” kata pria yang akrab disapa Gendut ini, Selasa (11/2/2025).

“Kami menggelar tasyakuran kecil-kecilan sebenarnya, tapi luar biasa yang datang itu banyak sekali baik dari jajaran Forkopimda, OPD se-Nganjuk hingga mitra PWI Nganjuk,” sambungannya.

Saat tasyakuran dibarengi dengan diskusi yang hangat dan penuh semangat ini kemudian ditutup dengan pemotongan tumpeng sebagai bentuk rasa syukur atas perjalanan panjang dunia pers Indonesia.

“Acara ini tadi dimulai pagi setelah subuh khataman, kemudian siang harinya serasehan bersama dengan jajaran Forkopimda dan ditutup potong tumpeng,” jelasnya.

Di hari sebelumnya Minggu (9/2/2025), PWI Nganjuk juga menggelar doa tolak balak yang digelar di kantor PWI Nganjuk secara sederhana. Meskipun terdengar aneh, acara ini penuh dengan makna.

Disajikan jajanan pasar dan jenang sengkolo, doa tolak balak ini dimaknai sebagai upaya untuk menghindari musibah dan kesialan.

Jenang sengkolo atau bubur sengkolo adalah hidangan tradisional Jawa yang memiliki makna mendalam dan filosofi yang kuat dalam budaya Indonesia, khususnya di kalangan masyarakat Jawa.

Jenang sengkolo sering dimaknai sebagai kekuatan negatif yang membawa sial bagi manusia, sehingga dengan menyuguhkan jenang sengkolo, diharapkan dapat menghindari musibah dan kesialan. Doa dipimpin oleh Asep Bahar, salah satu anggota PWI Nganjuk.

Kemudian pada Sabtu (8/2/2025) lagi-lagi anggota PWI Nganjuk melakukan kegiatan yang unik lain daripada yang lain dan mencuri perhatian masyarakat. Nekat, para wartawan ini melakukan aksi kejar-kejaran dengan puluhan ODGJ yang tersebar di tiga kecamatan di Kabupaten Nganjuk.

Kegiatan ini tidak dilakukan sendirian. PWI Nganjuk menggandeng komunitas peduli sosial yang ada di Kabupaten Nganjuk, yaitu Nganjuk Peduli.

Puluhan ODGJ di ini diberikan makan, minum, tidak hanya itu mereka dimandikan, dan dipakaikan baju layak pakai oleh para wartawan berkolaborasi dengan relawan Nganjuk Peduli.

Reporter : Fatma

Editor : Tim Redaksi SRTV

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *