Berita  

Hadapi La Nina Pemprov Jatim Gelar Apel Siaga Banjir di Bendungan Semantok Nganjuk

Nganjuk – Fenomena La Nina diprediksi akan melanda Indonesia terhitung mulai Oktober 2021 hingga Februari 2022 dan dapat memicu bencana hidrometeorologi.

Menyoroti fenomena yg akan terjadi Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menggelar Apel Gelar Siaga Banjir Kesiapan Menghadapi Banjir Musim Penghujan 2021/2022 bertempat di Bendungan Semantok, Ds. Sambikerep, Kec. Rejoso, Kab. Nganjuk. Senin (01/11/2021)

Gubernur Jawa Timur Khofifah mengatakan, mitigasi dari hulu ke hilir oleh Forkopimda Jatim dan Kabupaten/kota harus tetap dilakukan. Meski BMKG menyebut fenomena La Nina lemah.

“Mitigasi dari hulu ke hilir oleh Forkopimda Jatim dan kabupaten/ kota harus tetap dilakukan. Jangan sampai sudah kejadian, baru kebingungan,” ungkap Khofifah saat memimpin Apel Gelar Siaga Banjir Menghadapi Banjir Musim Penghujan 2021/2022.

Tampak Hadir dalam acara tersebut, Kasdam V Brawijaya Brigjen TNI Agus Setiawan, Danrem 081/Dsj Kolonel Inf Waris Ari Nugroho, Plt Bupati Nganjuk Dr. Drs. H. Marhaen Djumadi, Kasdim 0810/Nganjuk Mayor Inf Syamsul Hadi, Kapolres Nganjuk AKBP Jimmy Tana, Kalaksa BPBD Jatim Budi Santoso, serta pejabat eselon III dan IV di lingkungan BPBD Jatim.

Hasil kajian BMKG menyebutkan bahwa curah hujan di sejumlah wilayah Indonesia meningkat pada bulan November, Desember, dan Januari. Beberapa daerah bahkan mengalami peningkatan curah hujan berkisar 20 hingga 70 persen di atas normal, seperti Sumatera bagian Selatan, Jawa, Bali, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan bagian Selatan, dan Sulawesi bagian Selatan.

“Efek fenomena ini ditandai dengan peningkatan curah hujan secara drastis dan diikuti dengan bencana seperti banjir, angin kencang, puting beliung, tanah longsor, dan lain sebagainya. Untuk daerah-daerah rawan bencana tersebut tolong segera lakukan langkah antisipasi,” imbuhnya.

Khofifah mengatakan, Pemerintah Daerah secara rutin harus melakukan update data dan informasi perihal cuaca dan iklim yang dikeluarkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Setiap peringatan dini yang dikeluarkan BMKG terkait cuaca dan iklim, kata Khofifah, harus secepatnya direspon dan disebarluaskan apabila menyangkut kedaruratan diwilayah masing-masing.

Sedangkan masyarakat, kata Khofifah, juga harus diberi pemahaman menyeluruh guna meningkatkan kesiap-siagaan dan kewaspadaan. Dengan demikian, masyarakat bisa melakukan langkah-langkah penyelamatan atau evakuasi jika sewaktu-waktu terjadi bencana akibat fenomena La Nina ini.

Dalam Apel Gelar Siaga Banjir Menghadapi Banjir Musim Penghujan 2021/2022 tersebut sedikitnya ada 5 poin arahan yang disampaikan yaitu pertama adalah peningkatan sinergitas antar stakeholder, baik di tingkat Provinsi maupun Kabupaten/Kota.

Ini lalu dilanjutkan dengan penyiapan rencana kontijensi oleh setiap kepala daerah yang disesuaikan dengan tata kelola prokes dan kesiapan semua lini.

Poin ketiga, Gubernur Jawa Timur Khofifah meminta harus adanya penyiapan lokasi pengungsian dan jalur evakuasi yang sudah sesuai dengan Prokes guna mencegah penyebaran Covid-19.

Selanjutnya, poin keempat, Khofifah juga meminta dilakukan pendekatan secara Pre-Fentif kepada masyarakat terkait peran serta masyarakat dalam menghadapi bencana alam.

Lalu poin kelima, berkaitan dengan kesiapan para satuan tugas (Satgas), Khofifah meminta agar semua Satgas dapat menyiapkan mental dan fisik prima, serta berkomitmen penuh melakukan pelatihan secara intens dan terpadu terhadap setiap personil.

“Semua poin tersebut jika tidak dibarengi dengan kesehatan semua personil akan menjadi hal yang sia-sia. Saya berharap, kelima poin tersebut mampu diterapkan di semua lini masyarakat dan pemerintahan.

Apalagi, bencana alam nyatanya berdampak pada meningkatnya kemiskinan bahkan hingga 80% karena bisa berimbas pada rusaknya infrastruktur dan tempat tinggal, baik karena longsor, puting beliung, atau sebab lainnya,” ujarnya.

“Bencana tidak bisa ditolak, tapi dampak dan akibatnya bisa diminimalisir dengan kesiapsiagaan dan mitigasi yang kuat,” tambah Khofifah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *