Nganjuk, SRTV.CO.ID – Wakil Bupati Nganjuk, Trihandy Cahyo Saputro atau yang akrab disapa Mas Handy, secara langsung meresmikan ruas jalan cor beton yang vital menghubungkan Dusun Sendanggogor, Desa Ngepung dengan Desa Pinggir, Kecamatan Lengkong, Kabupaten Nganjuk.
Peresmian yang digelar pada Kamis (6/11/2025) ini menjadi penanda kuat komitmen Pemkab Nganjuk dalam mempercepat pemerataan infrastruktur, terutama di wilayah yang lama terabaikan.
Jalan di Dusun Sendanggogor menjadi sorotan karena kerusakannya dilaporkan telah terjadi bertahun-tahun tanpa perbaikan memadai, memicu keluhan dari masyarakat setempat.
Menyikapi hal ini, Mas Handy mengungkapkan rasa syukurnya atas tuntasnya sebagian pembangunan tersebut.
“Ya, alhamdulillah hari ini kita peresmian ya di Desa Ngepung. Khususnya kita bertempat di Dusun Sendanggogor yang selama ini menjadi keluhan masyarakat yang sudah bertahun-tahun. Tidak pernah dibangun,” ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa pembangunan dilakukan secara bertahap. Saat ini, telah rampung sekitar 4,2 kilometer dari total panjang jalan 6-7 kilometer di wilayah tersebut, dan proses akan terus dilanjutkan hingga tuntas.
Mas Handy memaparkan bahwa Kecamatan Lengkong mendapatkan prioritas intensif dalam pembangunan jalan tahun ini karena data dari Dinas Pekerjaan Umum (PU) menunjukkan adanya ketertinggalan signifikan.
“Karena ternyata setelah kita cek data dari PU memang Kecamatan Lengkong khususnya ini masih sangat tertinggal terkait dengan proses jalan. Jadi kita prioritaskan di sini nanti setelah ini kita baru geser ke kecamatan-kecamatan yang lain,” tegasnya.
Mengenai kondisi infrastruktur jalan di Kabupaten Nganjuk secara keseluruhan, Mas Handy menyampaikan bahwa Pemkab telah mengambil alih sejumlah jalan desa yang rusak agar dapat segera dibangun. Berdasarkan SK terbaru, kondisi jalan di Nganjuk kurang lebih sekitar 70 persen baik, dari total 1.482 kilometer.
Ia merinci bahwa masih terdapat jalan rusak sekitar 350 kilometer yang perlu dituntaskan. Sementara itu, rata-rata intervensi pembangunan jalan yang mampu dikerjakan Pemkab adalah 50-60 kilometer per tahun. Dengan hitungan ini, Mas Handy realistis memperkirakan waktu penyelesaiannya.
“Kalau per tahun aja 50 sampai 60 berarti paling tidak 8 tahun. Itu baru tuntas,” ungkapnya.
Meskipun anggaran maksimal telah dikucurkan sekitar Rp100 miliar untuk infrastruktur, Pemkab Nganjuk juga harus membagi fokus ke pos prioritas lain, seperti kesehatan.
Program Universal Health Coverage (UHC) yang memberikan fasilitas berobat gratis menyerap anggaran serupa, sekitar Rp100 miliar per tahun.
Mengakhiri sambutannya, Mas Handy meminta pengertian dari masyarakat, mengingat setiap sektor memiliki urgensinya masing-masing.
“Jadi memang mau tidak mau kita harus punya pos-pos prioritas bahwa kesehatan, pendidikan, dan juga infrastruktur itu semuanya juga sama-sama penting. Jadi kami mohon waktu untuk masyarakat semuanya, kita berusaha semaksimal mungkin dengan segala keterbatasan yang ada untuk memfasilitasi itu semua,” tutupnya.
Kegembiraan tak hanya dirasakan oleh para pejabat, namun juga oleh warga sekitar. Salah satunya adalah Sumini (57), warga Dusun Sendanggogor, Desa Ngepung, yang merasakan langsung manfaat dari jalan baru ini.
“Dulunya di aspal, aspalnya rusak, terus langsung dipaping. Paving rusak, rusak lagi, sekarang di cor ini,” kata Sumini.
Jalan yang bagus ini juga mempermudah aktivitas warga. Sumini yang biasa berpergian ke Nganjuk atau Kertosono kini merasa lebih nyaman.
“Sekarang jalannya bagus. Alhamdulillah. Semoga Nganjuk selalu jaya,” tutup Sumini.
Acara tasyakuran peresmian jalan ditutup dengan doa bersama, menandai komitmen Pemerintah Kabupaten Nganjuk untuk terus meningkatkan kualitas infrastruktur demi kesejahteraan dan kelancaran perekonomian masyarakat.
Reporter : Inna Dewi Fatimah
Editor : Tim Redaksi SRTV










