Nganjuk, SRTV.CO.ID – Perjuangan 3 Tahun Tuntas, Buruh Pemberani Nganjuk Kini Berdiri Sejajar Para Pahlawan Bangsa.
Tepat di Hari Pahlawan Nasional tahun 2025, sejarah baru terukir. Presiden Republik Indonesia, bertempat di Istana Negara Jakarta, secara resmi menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada sosok perempuan legendaris dari Kabupaten Nganjuk, Marsinah, Senin (10/11/2025).
Anugerah kehormatan tertinggi dari negara ini diterima langsung oleh perwakilan keluarga Marsinah dalam sebuah upacara khidmat yang penuh haru.
Pengakuan ini sekaligus menjadi puncak dari perjalanan panjang dan penantian tiga tahun, yakni dari tahun 2022 hingga akhirnya ditetapkan pada tahun 2025.
Penobatan ini menegaskan komitmen negara terhadap tokoh-tokoh yang berjuang demi keadilan dan hak asasi manusia.
Peran aktif Pemerintah Kabupaten Nganjuk, di bawah kepemimpinan Bupati Marhaen Djumadi, menjadi motor penggerak utama dalam pengusulan gelar ini.
Momen kunci terjadi pada Hari Buruh, 1 Mei 2025. Saat itu, Bupati Nganjuk, Marhaen Djumadi, berziarah di makam Marsinah yang terletak di Desa Nglundo, Sukomoro. Di
hadapan pusara sang aktivis, Bupati dengan tegas menyatakan akan mengusulkan Marsinah sebagai Pahlawan Nasional.
Dukungan kuat juga datang dari pusat. Hal ini senada dengan pernyataan Presiden Prabowo Subianto saat Apel Hari Buruh, di mana beliau secara terbuka mendukung Marsinah untuk diakui sebagai Pahlawan Nasional. Sinergi antara pemerintah daerah dan pusat ini mempercepat proses penetapan yang selama ini dinanti.
Marsinah, yang dikenal sebagai aktivis buruh yang lantang menyuarakan hak-hak pekerja pada masa Orde Baru, kini mendapat tempat yang sepantasnya dalam sejarah bangsa.
Gelar ini bukan sekadar pengakuan atas jasa-jasanya, tetapi juga sebuah penegasan bahwa perjuangan demi keadilan, terutama bagi kaum pekerja dan buruh perempuan, adalah bagian integral dari semangat kepahlawanan nasional.
Keluarga dan seluruh masyarakat Nganjuk menyambut baik keputusan bersejarah ini, menjadikan Hari Pahlawan 2025 sebagai perayaan ganda yang tak terlupakan. Marsinah telah kembali ke tanah air, bukan lagi sebagai korban, melainkan sebagai Pahlawan Nasional Republik Indonesia.
Reporter : Etna Laela
Editor : Inna Dewi Fatimah












