Nganjuk, SRTV.CO.ID – Wisata Jolotundo, yang dikenal dengan konsep glamping (glamorous camping) dan edupark satu-satunya di Kabupaten Nganjuk, kini menjelma menjadi penyumbang signifikan bagi Pendapatan Asli Daerah (PAD) sektor pariwisata.
Hal ini diungkapkan langsung oleh Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata (Disporabudpar) Kabupaten Nganjuk, Sri Handariningsih. Namun sayangnya dia tidak dapat menyebutkan nominal pastinya.
“Untuk nominal saya tidak bisa jawab ya! yang pasti Wisata Jolotundo menjadi salah satu wisata penyumbang ke pendapatan asli daerah (PAD) karena beberapa tahun terakhir antusiasme wisatawan lokal maupun luar kota memang sangat besar,” ujar Sri Handariningsih, Sabtu (26/4/2025)
Lebih lanjut, Sri Handariningsih menjelaskan bahwa tingginya minat wisatawan secara langsung berdampak positif pada kelancaran setoran pajak dari sektor pariwisata.
“Tingginya minat wisatawan berdampak positif pada setoran pajak yang lancar, yang pada akhirnya turut meningkatkan pendapatan PAD Kabupaten Nganjuk,” jelasnya.
Pihak Disporabudpar sendiri memiliki harapan besar agar Wisata Jolotundo terus mengembangkan diri dan semakin menarik perhatian wisatawan.
Tak hanya itu, Sri Handariningsih juga menyampaikan harapannya agar kesuksesan Jolotundo dapat menjadi pemicu bagi munculnya destinasi wisata serupa lainnya di Kabupaten Nganjuk.
“Harapannya wisata Jolotundo terus berkembang, tak menutup kemungkinan saya berharap lahir wisata-wisata serupa. Karena untuk saat ini satu-satunya wisata alam glamping dan edupark hanya Jolotundo,” tegasnya.
Sebagai informasi, keunikan Wisata Jolotundo yang menawarkan pengalaman berkemah mewah (glamping) sekaligus wahana edukasi (edupark) menjadi daya tarik utama bagi wisatawan yang mencari alternatif liburan yang berbeda dan memberikan nilai tambah pengetahuan.
Sementara itu, Yayuk Sumarsih, Manager Promosi dan Produk Wisata Jolotundo, membenarkan adanya peningkatan signifikan jumlah pengunjung sejak dibuka dua tahun lalu.
“Pengunjung Jolotundo terus meningkat setiap hari sejak dibuka 2 tahun yang lalu. Saat ini per hari biasa bisa sampai 200 hingga 300 pengunjung dan akhir pekan tembus 1.000 pengunjung lebih, baik dari lokal, luar kota, bahkan hingga mancanegara,” sebut Yayuk.
Dari segi pendapatan, Yayuk memaparkan bahwa Jolotundo mampu meraup puluhan juta rupiah setiap minggunya.
“Pendapatan kotor kalau harian sekitar Rp5 juta hingga Rp6 juta, itu dari penyewaan dan kafe. Kalau hari biasa, iya. Weekend bisa tembus berapa? Sekitar Rp10 jutaan ada,” jelasnya.
Lebih lanjut, Yayuk juga menegaskan komitmen Jolotundo dalam berkontribusi kepada daerah.
“Kami juga lancar setoran pajak ke pemerintah, bagi hasil juga dengan Perhutani,” pungkasnya.
Reporter : Ahmad Zaki
Editor : Tim Redaksi SRTV