Nganjuk, SRTV.CO.ID – Bupati Nganjuk, Marhaen Djumadi, menunjukkan menyambangi kediaman Sunaji (30), warga yang menjadi korban amuk massa akibat tuduhan percobaan pencurian motor di Pasar Tradisional Warujayeng, Kamis (24/4/2025).
Namun, kedatangan orang nomor satu di Nganjuk itu disambut dengan penolakan halus dari Sunaji yang masih mengalami trauma berat akibat kejadian tersebut.
Dalam kunjungannya di Dusun Jarakan, Desa Sidoharjo, Kecamatan Tanjunganom, Bupati Marhaen yang akrab disapa Kang Marhaen, didampingi oleh Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Haris Jatmiko, Kapolsek Warujayeng Kompol Lilik Suharyono, Mantri Pasar Warujayeng, serta perangkat desa setempat.
Kang Marhaen mengungkapkan bahwa kedatangannya bertujuan untuk memberikan dukungan moril dan memastikan Sunaji mendapatkan perawatan yang layak.
Rencananya, Sunaji akan dibawa ke RSD Kertosono untuk pemeriksaan kesehatan lanjutan dan pemulihan trauma psikologis.
“Ketemu pertama kali itu mau salaman. Tapi terus mundur kebelakang, kayak takut gitu. Trauma, trauma cukup berat. Ini yang harus ditangani dulu,” ujar Kang Marhaen usai berupaya menemui Sunaji.
Adik Sunaji, Khoiriah, menjelaskan bahwa kakaknya mengalami luka memar di mata, dada, dan beberapa bagian tubuh lainnya akibat pengeroyokan tersebut. Pihak keluarga telah melakukan visum sebanyak dua kali dan menemukan adanya luka dalam di bagian dada Sunaji.
“Lukanya banyak. Mulai dari mata, perut, dada. Matanya yang sebelah kiri. Ada luka dalam juga dibagian dadanya,” ungkap Khoiriah.
Bupati Marhaen berjanji akan terus mendampingi Sunaji hingga kasus ini menemui kejelasan dan memastikan korban mendapatkan keadilan. Selain itu, Pemkab Nganjuk juga akan memberikan pendampingan psikologis untuk memulihkan trauma yang dialami Sunaji.
Sementara itu, kuasa hukum Sunaji, Rosi Armita Sari, menyatakan pihaknya telah mengantongi nama-nama pelaku pengeroyokan dan berharap ada itikad baik dari mereka untuk meminta maaf. Pihak keluarga juga telah sepakat untuk melaporkan kasus ini ke pihak kepolisian.
“Kami memberi peluang mediasi. Dari awal sudah kami tunggu, tapi tidak ada yang datang. Kalau tidak ada itikad baik ya tetep lanjut. Kita berhak mendapatkan keadilan,” tegas Rosi.
Diketahui, insiden pengeroyokan terjadi pada Senin (21/4/2025) lalu, setelah warga Pasar Warujayeng mengamankan Sunaji yang diduga hendak melakukan pencurian sepeda motor.
Padahal, dari hasil olah TKP, polisi tidak menemukan kerusakan pada motor dan pemiliknya pun tidak merasa dirugikan serta enggan melanjutkan perkara.
Informasi yang dihimpun menyebutkan bahwa sebelum kejadian, Sunaji sempat mengamen dan meninggalkan sepeda motornya di tempat lain.
Keluarga mengungkapkan bahwa Sunaji mengalami depresi setelah ayahnya meninggal dan bercerai, kondisi yang diperparah dengan sakitnya sang ibu akibat kejadian ini.
Saat ini, ibu Sunaji juga tengah menjalani perawatan di RSD Kertosono.
Reporter : Inna Dewi Fatimah
Editor : Tim Redaksi SRTV