Nganjuk, SRTV.CO.ID – Wisata Jolotundo Glamping & Edupark di Desa Bajulan, Kecamatan Loceret, Kabupaten Nganjuk, kini semakin memprioritaskan keselamatan pengunjung dengan mengimplementasikan sistem peringatan dini (early warning system) untuk mengantisipasi potensi banjir kiriman dari hulu sungai.
Langkah ini diambil sebagai respons atas kejadian luapan air Sungai Jolotundo tanpa peringatan yang terjadi pada Januari lalu.
Menurut Yayuk Sumarsih, Manager Promosi dan Produk Wisata Jolotundo, kejadian meluapnya Sungai Jolotundo disebabkan oleh hujan deras yang mengguyur wilayah Nganjuk dan sekitarnya, mengakibatkan kenaikan signifikan pada debit Sungai Bajulan yang merupakan aliran dari Roro Kuning.
“Air di sungai Jolotundo pernah meluap tanpa aba-aba beberapa waktu lalu, pada bulan Januari. Air bah itu kiriman dari Roro Kuning karena di atas sedang hujan deras,” ungkap Yayuk.
Beruntung, saat kejadian tersebut, Jolotundo sedang tidak beroperasi sehingga tidak ada pengunjung yang bermain air di sungai. Namun, kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi pengelola untuk meningkatkan kewaspadaan dan sistem keamanan.
Menyikapi potensi bahaya banjir kiriman, pihak pengelola telah mengambil sejumlah langkah preventif. Salah satunya adalah pemasangan alarm peringatan dini yang akan diaktifkan jika terdeteksi adanya peningkatan debit air yang signifikan dari hulu.
“Pengelola juga mempunyai alarm peringatan dini sebelum ada banjir kiriman dari atas. Misalkan sudah ada tanda-tanda hujan atau mungkin ada air deras dari atas, itu kita sudah diimbau untuk langsung naik,” jelasnya.
Selain alarm, pengelola juga secara aktif memberikan imbauan kepada pengunjung melalui pengeras suara untuk segera menjauhi area sungai dan naik ke lokasi yang lebih aman jika kondisi cuaca mendung atau terpantau hujan deras di wilayah pegunungan.
Peringatan tertulis juga dipasang di sekitar area sungai sebagai langkah preventif.
“Tulisan himbauan-himbauan itu pun kita juga sudah pasang. Jadi, setidaknya harapannya customer yang ke sana itu juga bisa baca. Jadi, mereka juga ikut berhati-hati,” pungkasnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa pengelola tidak akan mengizinkan pengunjung berada di tenda yang dekat dengan sungai atau bermain air jika kondisi alam tidak mendukung. Area alternatif yang lebih aman di dataran yang lebih tinggi juga disediakan bagi pengunjung untuk tetap dapat menikmati keindahan alam Jolotundo.
Selain langkah-langkah peringatan dini, pengelola juga menyediakan peralatan keselamatan seperti jaket pelampung di tepi sungai sebagai antisipasi jika terjadi hal yang tidak diinginkan. Koordinasi dengan pihak terkait di wilayah hulu sungai juga terus dilakukan untuk mendapatkan informasi terkini mengenai kondisi air.
Reporter : Ahmad Zaki
Editor : Tim Redaksi SRTV