Berita  

Perayaan Paskah di Kota Kediri Dijaga Ketat Aparat

Penjagaan Gereja
Caption: Kendaraan tempur TNI disiagakan di area Gereja Katolik St. Vincentius a Paulo di Jl Veteran No 3 Kediri.

Kota Kediri, srtv.co.id – Perayaan paskah di Kota Tahu, sebutan Kota Kediri, tahun ini berbeda dibanding tahun-tahun sebelumnya. Perbedaan yang paling mencolok ialah pembatasan umat dan penjagaan ketat aparat.

Pembatasan umat dilakukan karena saat ini masih pandemi Covid-19.

Sementraa penjagaan ketat itu merupakan bagian dari antisipasi pascainsiden bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar pada Minggu (28/3/2021), dan pascapenyerangan Mabes Polri pada Rabu (31/32021) lalu.

Pantauan srtv.co.id, gereja-gereja di Kota Kediri tampak dijaga kendaraan tempur dari TNI, aparat kepolisian, unit jibom dan petugas Satpol PP sejak memasuki Tri Hari Suci pada Kamis (1/4/2021).

Kapolres Kediri Kota, AKBP Eko Prasetyo menuturkan, ada sekitar 729 personel yang diterjunkan. Sistem pengamamannya terbuka dan tertutup, lalu juga dilakukannya patroli dalam skala besar.

Eko menjelaskan, apa yang dilakukan aparat ini merupakan ikhtiar untuk mewujudkan wilayah hukumnya aman dan damai dari teror. Pihaknya juga tak akan segan menindak tegas kepada pembuat onar.

“Total 96 gereja akan kita amankan, 37 gereja berada di wilayah Kota Kediri dan delapan di antaranya merupakan gereja besar,” jelas Eko.

“Semua kita back up pengamanan dari pasukan gabungan, dengan sistem terbuka dan tertutup. Selain itu, kami akan lakukan patroli skala besar secara rutin,” lanjut dia.

Adapun bagi umat yang hendak beribadah di gereja diumbau untuk tidak membawa tas besar. Sedangkan tas tas kecil tak luput dari pemeriksaan petugas.

Batasi Umat

Selain penjagaan ketat aparat, sejumlah gereja di Kota Kediri juga membatasi umat yang bisa masuk ke gereja. Seperti di Gereja Santo Yoseph, hanya umat yang membawa undangan yang boleh mengikuti ibadah Tri Hari Suci.

“Undangan bisa diperoleh di tiap-tiap Ketua Kring/Lingkungan dengan mendaftar tiga minggu sebelum perayaan Tri Hari Suci,” kata salah satu umat, Irra Viany.

Gereja Vincentius Kediri juga memberlakukan kebijakan serupa. Bedanya pihak Gereja Vincentius Kediri menggunakan undangan barcode yang dikirim via WhatsApp kepada umat yang mendaftar.

“Tiap ibadah harus mendaftar dulu dan memndapat barcode yang berbeda,” sebut umat yang sudah mendaftar di Gereja Vincentius Kediri, Yetty.

Reporter: Fitri

Editor: Hasan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *