Berita  

Puluhan Jurnalis Nganjuk Disuntik Vaksin Covid-19 Dosis ke-2

Nganjuk, Vaksinasi Jurnalis
Caption: Salah satu jurnalis Nganjuk disuntik vaksin dosis kedua di RSUD Kertosono, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, Selasa (16/3/2021).

Nganjuk – Puluhan jurnalis di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, mengikuiti vaksinasi Covid-19 dosis kedua di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kertosono, Selasa (16/3/2021).

Hal itu setelah puluhan jurnalis ini disuntik vaksin dosis pertama dua minggu lalu atau pada Selasa (2/3/2021).

Penyuntikan vaksin Covid-19 dosis kedua ini dihadiri Bupati Nganjuk, Novi Rahman Hidayat.

Dalam paparannya, Novi menuturkan para jurnalis merupakan petugas pelayanan publik sehingga diprioritaskan untuk divaksin.

“Ya alhamdulilah saya sangat senang sekali hari ini. Kita semuanya bisa mengikuti pelaksanaan kegiatan vaksin untuk teman-teman pers, media, yang ada di Kabupaten Nganjuk. Vaksin untuk tahap kedua,” kata Novi, Selasa (16/3/2021).

“Mudah-mudahan, saya doakan ini berjalan dengan baik dan tidak ada efek yang timbul akibat vaksin kedua ini,” lanjutnya.

Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Nganjuk, Andik Sukaca, berterimakasih kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nganjuk yang mengalokasikan dosis vaksin untuk kelangan jurnalis.

“Karena bagaimanapun jurnalis itu sering bersinggungan dengan narasumber, dengan masyarakat, sehingga berisiko. Ya saya mewakili teman-teman berterimakasih ke Pemda Nganjuk,” tutur Andik.

Baru 8,3% Warga Nganjuk Divaksin

Bupati Novi menjelaskan, sampai saat ini baru sekitar 8,3 persen warga Kabupaten Nganjuk yang telah disuntik vaksin Covid-19 dosis pertama dan kedua. Jumlah yang masih terbilang sedikit.

Menurut Novi, belum banyaknya warga Nganjuk yang divaksin dikarenakan jumlah dosis yang terbatas. Oleh karenanya, pihaknya memprioritaskan para pejabat, ASN, nakes, termasuk jurnalis selaku pelayan masyarakat.

“Jadi 8,3 persen (warga yang sudah divaksin) ini dari jumlah penduduk yang ada, ini masih diprioritaskan tentunya kepada pejabat, kepada ASN, kan selaku pelayan publik,” sebutnya.

“Kemudian teman-teman sejawat dokter, nakes, pendidik, teman-teman media, tokoh masyarakat. Baru itu saja yang diutamakan, diberikan untuk tahap awal,” pungkas Novi.

Editor: Hasan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *